METROPOLITAN.ID Penyelidikan terkait insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara pada Jumat (07/11/25) menemukan fakta baru.
Di dekat korban ledakan, polisi menemukan dua senjata, yakni satu laras panjang dan satu pistol. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, kedua senjata tersebut ternyata hanyalah mainan.
Meski bukan senjata asli, temuan itu menarik perhatian karena terdapat sejumlah tulisan berwarna putih menyerupai tipe-X pada senjata mainan berwarna hitam tersebut.
Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini 8 November 2025: Galeri24 dan UBS Stabil
Tulisan-tulisan itu diduga memiliki keterkaitan dengan sejumlah peristiwa terorisme dunia. Berikut makna di balik hal tersebut.
Pada bagian magasin senjata, terdapat tulisan nama “Alexandre Bissonnette”.
Nama tersebut merujuk pada pelaku penembakan massal di Pusat Kebudayaan Islam Kota Quebec, Kanada, pada 29 Januari 2017.
Dalam aksinya, Bissonnette menembaki jemaah di masjid hingga menewaskan enam orang dan melukai 19 lainnya.
Baca Juga: Wali Kota Sukabumi Cari Solusi Kendala BI Checking Bagi Pelaku UMKM
Masih di bagian magasin, tertulis nama “Luca Traini”. Sosok ini dikenal sebagai pelaku penembakan massal di kota Macerata, Italia, pada 3 Februari 2018.
Aksi Traini bermotif rasisme, dengan korban para imigran kulit hitam asal Ghana, Mali, dan Nigeria.
Tulisan lainnya ditemukan di bagian handguard, bertuliskan “for Agartha” dan “14 words”. Kedua frasa ini kerap dikaitkan dengan teori konspirasi dan ideologi supremasi kulit putih.
“14 words” sendiri merupakan slogan yang kerap digunakan oleh kelompok ekstremis sayap kanan dan pelaku terorisme berbasis kebencian rasial.
Baca Juga: Tips Cerdas Membeli Mobil Baru di Showroom Mobil Terpercaya