METROPOLITAN.ID - Tanggal 12 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ayah Nasional di Indonesia.
Momen ini menjadi kesempatan untuk memberikan penghargaan dan apresiasi kepada sosok ayah figur yang kerap kali berperan besar dalam keluarga, namun jarang disorot seperti ibu.
Meski peringatannya tidak sepopuler Hari Ibu Nasional yang jatuh setiap 22 Desember, Hari Ayah Nasional menyimpan makna mendalam tentang pengorbanan, kasih sayang, dan tanggung jawab seorang ayah dalam kehidupan keluarga.
Peringatan Hari Ayah Nasional di Indonesia bermula pada tahun 2006, atas inisiatif dari Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) yang berpusat di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Baca Juga: Siapa Pemilik Erspo? Brand yang Tuai Kontroversi Usai Gandeng Azizah Salsha di JFW 2026
Kala itu, PPIP menggelar serangkaian kegiatan bertajuk pencarian figur teladan keluarga, dengan tujuan menemukan sosok ayah yang mampu menjadi panutan moral bagi generasi muda.
Dari kegiatan tersebut, PPIP menyadari bahwa sosok ayah sering kali kurang mendapat apresiasi, meski perannya sangat penting dalam mendidik, melindungi, dan menafkahi keluarga.
Sementara itu, Hari Ibu sudah lama dirayakan dengan penuh semangat, sehingga muncul ide agar ayah juga memiliki hari penghargaan nasional.
Akhirnya, pada 12 November 2006, PPIP secara resmi mendeklarasikan Hari Ayah Nasional di Surakarta.
Deklarasi dilakukan secara sederhana, namun sarat makna, dengan simbol pemberian bunga antara ayah dan anak sebagai lambang cinta kasih dan penghormatan.
Baca Juga: Apakah DJ Bravy Vconk Hanya Manfaatkan Erika Carlina Demi Popularitas? Ini Fakta di Baliknya
Sejak saat itu, tanggal 12 November mulai dikenal secara luas sebagai Hari Ayah Nasional di Indonesia, meskipun belum ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Makna Hari Ayah Nasional
Hari Ayah Nasional bukan sekadar momentum seremonial. Lebih dari itu, tanggal 12 November menjadi pengingat bahwa cinta seorang ayah sering hadir dalam diam, lewat tindakan nyata, bukan sekadar kata.