METROPOLITAN.ID - Misteri di balik kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP) pada Juli 2025 lalu kembali memanas.
Setelah sempat diklaim tidak memiliki unsur pidana oleh kepolisian, keluarga Arya Daru melalui kuasa hukumnya terus mendesak penyelidikan lebih mendalam.
Fokus baru kini tertuju pada sosok perempuan bernama Vara Dwikhandini.
Pengacara keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo, berbicara soal data check-in sebanyak 24 kali yang disampaikan di Gedung Polda Metro Jaya pada Rabu, 26 November 2025.
Sepanjang kurang lebih 18 bulan (awal 2024 hingga Juni 2025), Arya Daru dan Vara Dwikhandini tercatat melakukan check-in hotel sebanyak 24 kali.
Ini berarti rata-rata mereka bertemu dan menginap bersama lebih dari satu kali dalam sebulan di sejumlah hotel di kawasan Jakarta.
Data ini diperoleh penyidik melalui pemeriksaan ke resepsionis hotel terkait dan rekaman riwayat pemesanan dari platform penyedia tiket/hotel.
Pertemuan terakhir di hotel terjadi sebulan sebelum Arya Daru ditemukan tewas mengenaskan dengan wajah terlilit lakban pada Juli 2025 di indekosnya.
Baca Juga: Tumbler Hilang, Karier Melayang: Anita Dewi Jadi Sorotan Nasional
Meskipun data 24 kali check-in mengarah pada dugaan hubungan intim, kuasa hukum keluarga Arya menolak menyimpulkan hal tersebut tanpa penyelidikan mendalam.
"Check in itu dalam rangka apa? Dalam mereka berbuat asusila kah? Tidak ada bukti. Tidak ada saksi. Atau untuk orang lain kah? Iya kan?," ujarnya.
Fokus utama keluarga bukan pada moralitas, melainkan pada kemungkinan hubungan intensif ini berkaitan langsung dengan proses kematian Arya Daru.
"Adakah pihak yang merasa dirugikan sehingga membunuh almarhum?," tanyanya.