berita-hari-ini

Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan, GAMKI Bareng Komdigi Berikan Pelatihan Bagi Perempuan

Jumat, 5 Desember 2025 | 16:33 WIB
Foto bersama dalam kegiatan konsultasi nasional dan pelatihan fasilitator perempuan.

METROPOLITAN.ID - DPP GAMKI bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan Konsultasi Nasional dan Pelatihan Fasilitator Perempuan selama 4 hari, sejak tanggal 4-7 Desember 2025. Kegiatan dibuka di NT Tower, Jakarta.

Selanjutnya para peserta akan bertolak ke Wisma Kinasih, Bogor, Jawa Barat, untuk mengikuti rangkaian pelatihan dan pelatihan.

Saat membuka acara dengan renungan singkat, aktivis perempuan Lilly Danes menyampaikan bahwa kekerasan terhadap perempuan terjadi karena masih kentalnya diskriminasi gender di tengah masyarakat.

Padahal jika menilik ajaran agama, semua orang harus diperlakukan setara. Tidak boleh ada diskriminasi berbasis apapun, baik gender, sosial, suku, dan lain sebagainya. Bertolak dari situ, setiap orang harus proaktif menentang setiap diskriminasi.

Jumlah kasus diskriminasi terhadap perempuan di Indonesia saat ini memang masih terbilang tinggi. Selama periode Januari-Oktober 2025, tercatat ada 25.194 kasus.

Umumnya kekerasan terjadi di lingkungan rumah tangga, sedangkan motif utamanya adalah soal ekonomi. Artinya, pelaku kekerasan justru adalah orang terdekat korban sendiri. Suatu fakta yang sangat ironis.

Marroli Jeni Indarto, Direktur Kemitraan Komunikasi Lembaga dan Kehumasan, Kementerian Komunikasi dan Digital menambahkan bahwa diskriminasi dan kekerasan berbasis gender terjadi karena faktor lingkungan. Salah satunya penggunaan media sosial yang kurang bertanggungjawab.

Maka dari itu, ia mendorong agar masyarakat melakukan filter mandiri terhadap konten-konten negatif di media sosial.

Sekretaris Umum DPP GAMKI, Alan Christian Singkali dalam sambutannya mengapresiasi banyaknya dukungan yang diberikan terhadap kegiatan ini. Hal tersebut nampak dari banyaknya peserta yang merupakan utusan lembaga dan komunitas dari berbagai daerah.

Sementara itu, Ketua Panitia Tri Ombun Sitorus menyebut ada sekitar 400 peserta yang hadir dari berbagai komunitas dan kalangan serta lintas agama.

Para peserta akan diberi materi terkait Pengenalan Diri & Pemberdayaan, Ethics of Care, Membangun Jejaring Kepemimpinan Perempuan Lintas Aras, Advokasi dengan Pendekatan Psikologis dan Hukum, Jurnalistik sebagai Media Advokasi Perempuan, Dare to be Feminist Trainer, dan Inovasi Program Perempuan. (rez)

Tags

Terkini