berita-hari-ini

PT Minas Pagai Lumber Milik Siapa? Viral Usai Label Nama Perusahan Ada Pada Kapal Kayu Terdampar di Pantai Tanjung Setia Lampung

Selasa, 9 Desember 2025 | 19:30 WIB
PT Minas Pagai Lumber Milik Siapa? Viral Usai Label Nama Perusahan Ada Pada Kapal Kayu Terdampar di Pantai Tanjung Setia Lampung.

 

METROPOLITAN.ID – Sebuah kapal tongkang pengangkut ribuan kubik kayu gelondongan terdampar di Pantai Tanjung Setia, Pesisir Barat, Lampung, sejak awal November 2025.

Peristiwa ini mendadak mencuri perhatian setelah masyarakat menemukan label perusahaan PT Minas Pagai Lumber terpasang pada sejumlah kayu yang berserakan di bibir pantai.

Foto dan video temuan itu viral di media sosial. Selain stiker bertuliskan PT Minas Pagai Lumber, warga juga mendapati barcode berwarna kuning dengan tulisan Kementerian Kehutanan pada batang-batang kayu tersebut.

Hal ini memunculkan dugaan adanya kaitan perusahaan kehutanan dengan keberadaan kayu tersebut.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Selasa 9 Desember 2025 di Pegadaian Naik, Berapa Harga 1 Gram?

Tak berhenti sampai di situ, warga juga mendapati label SVLK Indonesia”lengkap dengan logo lingkaran centang bergambar daun dan nomor seri.

SVLK atau Sistem Verifikasi Legalitas Kayu, sesuai laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, merupakan sertifikasi untuk memastikan kayu berasal dari sumber yang legal dan dikelola secara lestari, baik dari hutan negara, hutan masyarakat, hutan adat, hingga industri.

Temuan ini menjadi pintu masuk penyelidikan aparat penegak hukum.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari, membenarkan bahwa kapal tersebut telah kandas sejak 6 November 2025 setelah berangkat dari Sumatra Barat pada 2 November 2025.

“Muatannya sekitar 4.800 kubik kayu,” katanya, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kebakaran di Ruko Terra Drone Tewaskan 24 Orang, Proses Evakuasi Berlangsung Dramatis

Ia menambahkan perkembangan pemeriksaan ABK kapal masih berlangsung.

“Kapal tongkang bermuatan kayu tersebut terguling di Pantai Tanjung Setia sekitar sebulan lalu dan saat ini tiga ABK telah kami periksa,” ujar Yuni, dikutip dari Tribun Lampung.

Hingga saat ini, tongkang dan seluruh muatannya masih berada di lokasi dan belum dievakuasi karena mempertimbangkan kondisi cuaca serta teknis penanganan barang bukti.

Halaman:

Tags

Terkini