METROPOLITAN.id - Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor mencatat jumlah para pencari suaka yang ada di wilayah Bogor nyaris mencapai seribu orang saat ini.
Hal itu diketahui saat Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor menggelar sosialisasi pendataan pengungsi yang ada di wilayah kerjanya pada Selasa, 8 Agustus 2023.
Adapun, kegiatan sosialisasi yang melibatkan aparatur wilayah, baik dari kalangan pemerintahan, TNI dan Polri yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor itu, dilaksanakan di halaman Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor.
"Kalau pendataan dari internal kami, cuma 100an lebih (jumlah para pencari suaka)," kata Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian pada Imigrasi Bogor, Kiven Semuel Manus.
"Tetapi setelah dilakukan pendataan oleh aparatur wilayah saat zaman Covid, perkiraan Kota dan Kabupaten Bogor di atas 800an, hampir seribu dan mungkin lebih," sambung dia.
Menurut dia, sejauh ini pihaknya kesulitan dalam menjangkau para pencari suaka yang ada di wilayah Bogor. Karena, saat pihak Imigrasi melakukan turun ke lapangan, kebanyakan para pencari suaka akan pergi dari lokasi awal yang sudah terdeteksi.
Atas itu, pihaknya saat ini akan melibatkan aparatur wilayah mulai dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta aparat desa untuk mendata para pencari suaka yang ada di wilayah Bogor.
Adapun, pendataan yang dilakukan dengan cara menggunakan aplikasi Pasti Peka (Pendataan Pengungsi dan Pencari Suaka), di mana nantinya aparatur wilayah akan mengarahkan para pencari suaka yang ada di wilayahnya untuk mengisi form dalam aplikasi tersebut.
"Kenapa kami rangkul kepala desa dan aparatur wilayah, karena mereka yang beraktivitas sehari-hari dengan para Pencari Suaka," ucap Kiven Semuel Manus.
"Jadi kita rangkul kepala desa agar yang sehari-hari mereka lihat tahu, mereka (pencari suaka) di mana rumahnya, tempat tinggal dimana, jalan dari mana ke mana, dia tahu," lanjut dia.
Diakui dia, pendataan para pencari suaka ini wajib dilakukan untuk memastikan status mereka saat ini. Sebab, jika status mereka final rejected alias permohonan status pengungsinya ditutup oleh UNHCR dan tidak dapat mengajukan banding, mereka wajib dipindahkan ke rumah detensi.
Untuk itu, pihaknya berharap peran aktif dari para aparatur wilayah untuk membantu Imigrasi Bogor dalam melakukan pendataan bagi para pencari suaka.
"Manfaat (pendataan) buka cuma untuk Imigrasi, tetapi untuk instansi terkait juga. Kalau dari kami, lebih ke pengolahan mana yang masih aktif atau sudah di tolak," imbuh Kiven Semuel Manus.
"Untuk intansi lainnya, bisa mengetahui apakah pencari suaka ini masyarakat biasa atau bahkan anggota militer," lanjut dia.