berita-hari-ini

Gencatan Senjata di Suriah Babak-belur, AS dan Rusia Kalang-kabut

Rabu, 4 Mei 2016 | 09:05 WIB

METROPOLITAN.ID | INTERNASIONAL  - Rusia berharap gencatan senjata baru bisa diumumkan dalam beberapa jam mendatang untuk kota  yang belur di Suriah yaitu Aleppo, dimana pertempuran baru, termasuk serangan roket di sebuah rumah sakit bersalin, menyebabkan 30 orang tewas.

Karena kota terus dihantam beberapa bentrokan berat, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan upaya terus dilakukan untuk menyetujui pembekuan pertempuran.

"Saya berharap bahwa dalam waktu dekat, bahkan mungkin dalam beberapa jam ke depan, keputusan tersebut akan diumumkan," kata Lavrov setelah pertemuan dengan untusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura di Moskow.

Dewan Keamanan PBB akan bertemu Rabu ini untuk membahas krisis di Aleppo yang mengancam kegagalan upaya perdamaian internasional untuk mengakhiri perang lima tahun di Suriah.

Prancis dan Inggris menyerukan pertemuan, meningkatkan dorongan besar dengan kekuatan dunia pekan ini untuk mengakhiri pertempuran.

"Aleppo terbakar dan sangat penting bahwa kita fokus pada masalah prioritas utama ini," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Matthew Rycroft.

Pada 27 Februari lalu gencatan senjata antara rezim dan non-jihad pemberontak Presiden Bashar al-Assad meningkatkan harapan untuk upaya untuk menyelesaikan konflik lima tahun. Tetapi ambruk di tengah pertempuran baru, terutama di Aleppo.

Gelombang kekerasan yang meletus pada 22 April telah menewaskan lebih dari 270 orang di kota utara yang terbagi dan merusak prospek perundingan damai.

Di Washington, Menteri Luar Negeri AS John Kerry memperingatkan Assad soal "dampak serius", jika rezimnya terus mencemoohkan gencatan senjata baru yang sedang dinegosiasikan untuk Aleppo.

"Jika Assad tidak mematuhi ini, jelas akan ada dampak dan salah satu dari mereka mungkin kehancuran total gencatan senjata dan mereka kembali ke perang," katanya kepada wartawan.

"Saya tidak berpikir bahwa Rusia ingin itu. Saya tidak berpikir Assad akan mendapatkan keuntungan dari itu."

(MOSKOW JARINGNEWS.COM)

Terkini