PESISIR pantai selatan Kabupaten Sukabumi dalam satu pekan terakhir diterjang badai rob. Sejumlah bangunan semipermanen yang dugunakan sebagai warung, mengalami kerusakan karena terdampak gelombang pasang. Berdasarkan data Badan Penyelamat Wisata Tirta Kabupaten Sukabumi, gelombang pasang atau badai rob terjadi di Pantai Cipatugaran, Kecamatan Palabuhanratu hingga Pantai Cibangban, Kecamatan Cisolok. Akibat terjangan gelombang pasang itu, puluhan warung rusak dan tiga bangunan warung semipermanen hanyut.
”Tiga bangunan warung yang terbawa hanyut itu berada di bibir Pantai Citepus dan Cipatugaran di Kecamatan Palabuhanratu. Sedangkan bangunan lainnya berada di sepanjang pesisir pantai di Palabuhanratu hingga Cisolok,” kata Sekretaris Badan Penyelamat Wisata Tirta Kabupaten Sukabumi Yanyan Nuryanto, kemarin.
Gelombang pasang dan rob biasanya terjadi pada pagi sekitar pukul 06:00 hingga pukul 10:00 WIB. Bagi wilayah pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, gelombang pasang maupun badai rob merupakan kejadian tahunan. ”Sebetulnya masyarakat sudah terbiasa dengan kejadian itu. Namun, gelombang pasang tahun ini lebih lama dibanding tahun sebelumnya,” tambah Yanyan. Koordinator Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Pazri Assidieq mengatakan, gelombang pasang sudah menjadi kejadian tahunan. Untuk mengantisipasi berbagai kemung kinan, kata Okih, pihaknya ikut bersiaga dan mengantisipasi adanya warga atau wisatawan yang bisa terbawa hanyut gelombang pasang.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi Abdul Kodir tak menampik hingga saat ini masih terjadi angin barat di perairan selatan dengan ketinggian gelombang sekitar 2-3 meter. Kondisi itu membuat hasil tangkapan ikan mengalami paceklik. ”Tak sedikit nelayan di kita mencari ikan di perairan wilayah lain,” kata Kodir.
(med/els/run)