berita-hari-ini

Gencatan Senjata Gagal, Prancis Salahkah Suriah

Rabu, 21 September 2016 | 11:42 WIB

Metropolitan.id - YORK - Presiden Prancis Fracois Hollande menyalahkan pemerintah Suriah atas kegagalan perjanjian gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Hollande pun mendesak negara pendukung Presiden Bashar al-Assad untuk membantu menegakkan perdamaian atau Suriah berisiko akan terpecah. "Saya mengatakan kepada para pendukung luar negeri pemerintah Suriah bahwa mereka harus memaksa rezim untuk menegakkan perdamaian jika tidak mereka akan memikul tanggung jawab atas terpecahnya negara itu dan kekacauan," kata Hollande dalam pidato di Majelis Umum PBB di New York. Seperti diketahui, Rusia dan Iran adalah dua negara pendukung utama Bashar al-Assad dan pemerintahannya. Presiden Perancis juga mengatakan penggunaan senjata kimia oleh pasukan pemerintah Suriah dan Negara Islam (ISIS) di Suriah tidak harus dibiarkan begitu saja. Ia pun mendesak Dewan Keamanan PBB harus mengadopsi resolusi tentang masalah ini sesegera mungkin. "Saya tidak akan membiarkan ini dilupakan begitu saja. Masyarakat internasional tidak dapat menerima bahwa senjata kimia ikut digunakan. Kami terbukti benar sebelum dan pada tahun 2013 penyimpanan senjata kimia telah diidentifikasi dan hancur, namun masih ada beberapa dan telah digunakan," katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/9/2016). Dia mengatakan kepada para pemimpin dunia konflik Suriah akan dikenang sebagai "aib" bagi masyarakat internasional jika gagal untuk mengakhiri pertempuran dengan cepat. PBB pada Selasa menghentikan semua pengiriman bantuan ke Suriah setelah serangan terhadap konvoi yang membawa bantuan kemanusiaan di dekat Aleppo. "Aku punya satu hal untuk dikatakan di sini. Ini sudah cukup," tukas Hollande.
Sumber:sindonews

Terkini