METROPOLITAN – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bogor terus melakukan persiapan. Salah satunya dengan menyiapkan anggaran yang akan digunakan nanti. Namun berbeda dari periode sebelumnya, anggaran pilkada mendatang dinilai lebih kecil.
Ketua KPUD Kabupaten Bogor Haryanto Surbakti mengatakan, awalnya KPUD mengajukan anggaran sebesar Rp162 miliar. Akan tetapi karena ada aturan baru, termasuk tidak adanya putaran ke-2, maka nilainya menjadi lebih kecil yaitu Rp94 miliar.
“Ini berkaitan dengan aturan baru. Kalau aturan yang lama kan ada sistem dua putaran. Tapi sekarang sudah di angka pasti yakni Rp94 miliar,” kata Haryanto. Menurut dia, pengajuan anggaran sudah berdasarkan aturan dan koridor yang ada. Nominal tersebut atas dasar keputusan KPU dan itu yang akan digunakan. Pilkada di Kabupaten Bogor akan dilakukan pada Juni 2018. Sedangkan tahapannya akan dimulai Agustus 2017.
Karena masuk Pilkada Serentak 2018, di hari yang sama masyarakat Kabupaten Bogor juga akan memilih gubernur baru. Hal ini juga yang secara otomatis berimbas pada anggaran yang lebih kecil lantaran dilakukan dalam satu waktu. “Jadi pemilihannya serentak dari bupati hingga tingkat gubernur. Suara paling tinggi akan menjadi pemenang dan rasanya pilkada mendatang akan lebih ramai,” terangnya.
Sebagai bentuk kesiapan, KPUD juga mulai melakukan sosialisasi jelang pilkada. Lembaga pendidikan seperti sekolah dan kampus menjadi prioritas sosialisasi, karena banyak pemilih pemula yang baru pertama kali akan menggunakan hak suaranya.
(fin/c/ram/py)