berita-hari-ini

Masyarakat Lebaksari Nggak Punya Jembatan

Rabu, 11 Januari 2017 | 09:19 WIB

Kebutuhan adanya jembatan penghubung dua desa sangat dinantikan warga Kampung Lebaks­ari, RT 01/01, Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan. Sebab tidak adanya jembatan penghubung, setiap harinya warga harus melawan derasnya Sungai Cigamea. Ketika sungai meluap, mereka terpaksa memutar arah sepanjang dua kilometer.

WARGA sekitar, Sarni (43), mengaku awalnya warga memiliki jembatan bam­bu sepanjang 75 meter. Sangat pen­tingnya akses jembatan, akhirnya Pe­merintah Desa (Pemdes) Gunungsari membuatkan jembatan permanen. Baru satu bulan dibangun, Sungai Cigamea meluap dan merobohkan jembatan ter­sebut. Hingga kini warga pun tak me­miliki jembatan. “Yang tersisa akibat banjir hanya ada empat batang besi,” ujar Sarni.

Setelah jembatan tersebut roboh, la­njutnya, warga setiap hari harus meny­eberangi derasnya Sungai Cigamea. Jika sungai meluap, warga tak bisa melintas dan harus memutar arah sejauh tiga kilometer. Warga pun berharap pemerin­tah bisa membangun jembatan yang menghubungkan dua desa itu. “Kami harap jembatan yang roboh dibangun lagi. Sebab setiap kali menyeberang, warga takut hanyut,” keluhnya.

Senada, Kokob (48) mengatakan, sudah tiga tahun belum ada upaya pembangu­nan jembatan yang dilakukan pemkab. Padahal, jembatan tersebut biasa dilalui warga beraktivitas seperti sekolah, menga­ji dan jualan. “Tidak ada jembatan, semua aktivitas perekonomian lumpuh seketika,” bebernya.

Terpisah, Ketua RT 01 Apendi mengaku sudah mengajukan pembangunan jem­batan melalui musrenbang kecamatan. Namun, tak kunjung terealisasi. “Kami harap bupati peka akan kebutuhan ma­syarakat Desa Gunungsari dan jembatan penghubung dua desa bisa cepat di­bangun,” pungkasnya.

(ads/c/yok/run)

Tags

Terkini