berita-hari-ini

PSM Berharap ISL 2017 Gunakan Wasit Berkualitas

Selasa, 17 Januari 2017 | 04:00 WIB

METROPOLITAN - Indonesia Super League (ISL) akan kembali digelar, Maret 2017. PSSI melalui kongres tahunan membuat inovasi demi meningkatkan kualitas liga. Salah satunya, wacana penggunaan wasit asing.

Dengan adanya wasit dari luar negeri yang memiliki kualitas di atas wasit lokal, diharapkan bisa memberikan efek positif untuk kompetisi yang berkualitas.

Direktur Klub PSM Makassar Sumirlan menilai, peran wasit sangat besar dalam menciptakan pertandingan yang berkualitas pada liga di Indonesia nantinya.

“Kita lihat, setiap klub sudah berbenah dengan mendatangkan pemain-pemain bintang. Ini akan menciptan tontonan menarik jika didukung wasit yang berkualitas,” kata Sumirlan.

Sumirlan menjelaskan, dengan adanya wasit berkulitas sekaligus mendidik pemain, pelatih hingga penonton agar tidak melakukan pelanggaran kedisiplinan. Sebab, jika mengacu pada ajang Torabika Championship (TSC) 2016, pelanggaran kedisiplinan relatif besar.

Selain itu, Sumirlan menilai pada ajang TSC, beberapa wasit sering mengeluarkan keputusn kontroversi yang memicu ketegangan di dalam lapangan. Untuk itu, ia berharap agar kinerja komite etik, komisi disiplin serta komisi banding bisa bekerja lebih profesional.

Mantan kapten PSM Makassar era 90-an itu mengungkapkan, pada ajang TSC 2016, kebanyakan yang dihukum adalah pemain dan klub sementara wasit kontroversi yang memberikan keputusan keliru dan merugikan klub tidak disanksi.

“Seluruh komponen dalam Liga harus dibenahi, termasuk komisi wasit hingga komisi disiplin, jika ingin menghadirkan kompetisi yang berkualitas,” kata Sumirlan.

Dari data yang dihimpun, sesuai dengan hasil Kongres PSSI 2017 di Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu (8/1/2017). Menetapkan Komite Etik terdiri atas enam pengurus. Dodik Wijanarko ditunjuk sebagai ketua, sementara wakilnya adalah Zarof Ricar, serta lima orang anggota.

Komite Banding, dipimpin Todung Mulya Lubis, seorang pengacara terkenal. Dia sebelumnya pernah menjadi bagian dari Komite Etik pada era kepengurusan Djohar Arifin Husin. Ia akan dibantu Ade Prima Syarif sebagai wakil, dan tiga anggota.

Sementara Komite Disiplin diketuai Asep Edwin dengan Husein Umar sebagai wakil, serta dibantu tiga anggota.

SUMBER : pojok satu

 

Tags

Terkini