berita-hari-ini

Laporkan Calo di Imigrasi Sukabumi

Sabtu, 21 Januari 2017 | 08:44 WIB

METROPOLITAN - Kepala Bidang Lalu Lintas dan Izin Tinggal Keimigrasian Kan­tor Wilayah Kemenkum HAM Jawa Barat Ali Rachman meminta masyarakat untuk melaporkan bila ada pungutan liar alias pungli di Kantor Imigrasi Sukabumi. Ka­lau terbukti, oknum tersebut tak segan-segan diberikan sanksi.

“Masyarakat silakan laporkan bila masih ada calo dan oknum pegawai melakukan pungli,” ujar Ali yang mewakili Kepala Kantor Imigrasi Filianto Akbar usai me­nerima perwakilan demonstran dari Ga­ris dan Kompak, beberapa waktu lalu.

Terlebih, sambung dia, sudah ada Tim Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih Pun­gutan Liar (Saber Pungli) yang dalam pelaksanaannya tidak pandang bulu dan tidak melihat besar kecil nilai uang­nya. ”Di Kanwil KemenkumHAM pim­pinan selalu rutin mengecek ke lapangan, melakukan monitoring dan evaluasi,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan mas­sa dari organisasi (ormas) berasal dari dari Gerakan Reformis Islam (Garis) dan Koalisi Masyarakat Pengawal Konstitusi (Kompak) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi. Me­reka menuntut Imigrasi mengusut tuntas kasus Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja secara ilegal di Sukabumi.

Dalam aksinya, massa meminta Imigra­si menjelaskan banyaknya tenaga ker­ja asing (TKA) ilegal di Sukabumi. Bela­kangan tiga warga negara China yang diamankan Imigrasi karena bekerja sebagai buruh batu bata di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

”Imigrasi jangan sampai meloloskan pekerja ilegal itu bekerja di Sukabumi,” kata seorang perwakilan massa dari Garis Abah Ale. Ia berharap pekerja asing yang ilegal di Sukabumi ditindak, termasuk mencegah adanya calo pe­kerja asing ilegal yang masuk ke Suka­bumi.

”Keberadaan pekerja asing ilegal terse­but mengancam pekerja lokal khususnya Sukabumi,” tambah perwakilan ormas Kompak, Dace Alisandi.

Sebab, menurut Dace, banyak pe­kerja asing yang bekerja sebagai pe­kerja kasar yang sebenarnya bisa diker­jakan orang Indonesia. Ke depan, pe­rusahaan yang ada di Sukabumi lebih banyak mempekerjakan tenaga kerja lokal daripada dari luar negeri demi menekan tingginya angka pengang­guran dan kemiskinan di daerah.

(pk/er/py)

Tags

Terkini