METROPOLITAN - Duel sesama petenis Swiss akan tersaji di semifinal Australia Terbuka, Kamis (26/1). Roger Federer akan berhadapan dengan Stan Wawrinka untuk satu tiket final. Federer melanjutkan kebangkitannya dengan menembus babak semifinal. Petenis yang ditempatkan sebagai unggulan ke-17 itu lolos ke babak empat besar usai menyingkirkan penakluk Andy Murray, Mischa Zverev, tiga set langsung 6-1, 7-5, 6-2. Di babak semifinal, Federer akan menghadapi lawan yang tak asing. Dia akan melawan kompatriotnya, Wawrinka. Melawan Federer tak akan jadi tugas mudah untuk Wawrinka. Secara head-to-head, Wawrinka masih tertinggal jauh dari Federer. Dari 21 kali pertemuan, Wawrinka hanya mampu menang tiga kali. Wawrinka menyadari ujian yang akan dihadapinya di babak semifinal. Meski demikian, petenis unggulan keempat itu menolak untuk kalah sebelum bertanding. "Dia bermain sangat baik sejak awal turnamen. Dia sempat punya sedikit keraguan di dua babak pertama, tapi sejak itu dia benar-benar bagus di atas lapangan," ujar Wawrinka seperti dikutip dari situs resmi turnamen. "Yang paling penting adalah saya mencoba sebisa mungkin untuk fokus ke diri saya sendiri, bahwa saya melangkah ke lapangan mencoba untuk menang, mencoba untuk menemukan cara bagaimana memenangi pertandingan Sementara itu, Federer mengabaikan keunggulan head-to-head atas Wawrinka. Bagaimanapun, menurut Federer, Wawrinka kini sudah jadi pemain yang sangat bagus. "Seperti yang lainnya, saya bisa bermain melawan mereka ketika mereka masih muda, yang saya kira jadi keuntungan dalam head-to-head. Saya tidak terlalu memikirkan head-to-head secara umum karena saya merasa setiap hari adalah pertandingan yang berbeda," ucap Federer. "Dia sudah menjadi pemain yang sangat bagus. Dia selalu yakin bahwa dia bisa melakukannya," kata pemilik 17 gelar grand slam itu. Sementara itu, sektor putri menyimpan potensi terwujudnya final antara Williams bersaudara. Serena Williams dan Venus Williams ada dalam jalur untuk merealisasikannya. Venus, 36 tahun, yang merupakan petenis tertua di undian putri, lebih dulu harus melewati adangan Coco Vandeweghe. Keduanya pernah berduel satu kali pada tahun lalu dan dimenangi oleh oleh Venus. Meski unggul dalam catatan pertemuan atas Vandeweghe, Venus tetap patut waspada. Vandeweghe sampai ke semifinal dengan menyingkirkan juara Prancis Terbuka 2016 sekaligus unggulan ketujuh, Garbine Muguruza, 6-4, 6-0. Namun Venus juga dalam rasa percaya diri yang tinggi berkat laju impresifnya di Melbourne. Dia juga yakin bisa jadi juara. "Kenapa tidak? Saya mencoba untuk percaya. Harusnya saya melihat ke seberang net dan percaya orang yang ada di sana lebih pantas? Mentalitas ini bukanlah bagaimana seorang juara terbentuk," ucap Venus. "Saya ingin jadi juara, khususnya tahun ini. Mental yang saya bawa ke lapangan adalah ini: saya pantas mendapatkan ini." Dari pertandingan lainnya, Serena akan menghadapi ujian dari Mirjana Lucic-Baroni yang melanjutkan kejutannya dengan mengalahkan unggulan kelima, Karolina Pliskova, di babak perempatfinal. "Dia bermain sangat baik. Saya pikir penting untuk tidak meremehkan siapapun," kata Serena soal Lucic-Baroni, yang terakhir kali menembus semifinal grand slam adalah pada Wimbledon 1999. "Saya pikir penting bagi saya untuk tetap fokus dan semoga bermain dengan baik. Semoga saya bisa menang. Saya di sini untuk menang. Saya di sini untuk melakukan yang terbaik." Serena unggul 2-0 dalam catatan pertemuan dengan Lucic-Baroni. Kali terakhir mereka berduel adalah di Wimbledon 1998. SUMBER - DETIKSPORT.COM