berita-hari-ini

Kematian 'Sang Malaikat Maut' Nazi

Selasa, 7 Februari 2017 | 19:00 WIB

METROPOLITAN - Josef Mengele adalah seorang dokter Nazi yang terkenal kerap melakukan eksperimen medis kejam di konsentrasi Auschwitz. Hal tersebutlah yang kemudian membuat Mengele mendapat julukan sebagai 'malaikat maut'.

Kamp Auschwitz sendiri memiliki sebutan khas yaitu “pabrik kematian” khususnya bagi orang-orang Yahudi, gipsi, tahanan politik, hingga para tawanan perang Uni Soviet. Bukan tanpa alasan, sebutan tersebut muncul akibat penyiksaan keji di dalam kamp.

mangkat dijemput malaikat maut yang sesungguhnya. Ia meregang nyawa setelah mengalami stroke ketika tengah berolahraga renang di Brasil. Namun, kematian Mengele tidak diverifikasi kebenarannya sampai 1985.

Mengele lahir pada 16 Maret 1911, di Gunzburg, Jerman. Ayahnya memiliki sebuah perusahaan bernama Frima Karl Mengele dan Sohne yang memproduksi mesin pertanian, di Bavaria.

Sebelum menjadi dokter, Mengele diketahui mempelajari filsafat di tingkat perguruan tinggi sebelum akhirnya mengambil gelar dokter di University of Frankfurt am Main. Sesaat setelah lulus, sang dokter malaikat maut itu bergabung ke SA atau kekuatan paramiliter Partai Nazi. Mengela begitu memuja Nazi kala itu.

Kemudian pada 1934, ia bergabung menjadi salah satu staf penelitian dari Institut Nazi Biologi herediter dan Hygiene Ras. Ketika perang terjadi, Mengele menjadi petugas medis skuad elit pengawal Hitler (SS). Sembilan tahun kemudian atau pada 1943 Mengele diangkat menjadi dokter kepala di kamp kematian Auschwitz di Polandia.

Dalam bertugas sang dokter malaikat maut selalu mengenakan sarung tangan putih ketika ia mengawasi pemilihan tahanan yang masuk Auschwitz. Nantinya, Mengele akan memilih mana tahanan yang akan dijadikan pekerja paksa dan mana yang akan langsung dibunuh.

Mengele hanya cukup berteriak "Kanan" dan "Kiri" untuk menentukan nasib para barisan pesakitan tersebut.

Berniat untuk mengembangkan karir medisnya, Mengele kemudian menerbitkan terobosan baru di dunia kesehatan dengan melakukan eksperimen pada tahanan Yahudi. Dengan kedok 'pengobatan', ia menyuntikan bensin dan klorofom pada ribuan tahanan guna mempelajari efek bahan kimia pada manusia.

Kekejaman lain dari sang malaikat maut yaitu, ia tak segan mempreteli mayat para tahanan. Mengele pernah mencabut mata mayat Gypsy guna mempelajari pigmentasi mata. Tak berhenti disitu ia juga melakukan berbagai penelitian mengerikan lainnya.

Ketika perang berakhir, Mengele berhasil melarikan diri dari penjara. Ia kemudian bekerja sebagai perawat kuda di sebuah peternakan di Bavaria. Setelah itu Mengela terbang ke Benua Amerika dan menjadi menjadi warga negara Paraguay pada 1959. Tak lama di Paraguay, Mengele kemudian pindah ke Brasil, di mana ia bertemu dengan mantan anggota Nazi lainnya, Wolfgang Gerhard.

Pada 1985, sebuah tim multinasional ahli forensik melakukan perjalanan ke Brasil untuk mencari Mengele. Mereka kemudian menemukan catatan seorang pria bernama Gerhard meninggal karena stroke saat berenang pada 1979. Tim tersebut melakukan investigasi berdasarkan catatan gigi dan menemukan kecocokan bahwa kematian atas nama Gerhard tersebut merupakan sang dokter malaikat maut, Josef Mengele.

SUMBER : Okezone

Tags

Terkini