METROPOLITAN- Facebook sedang ditekan oleh sekelompok pemegang saham yang berusaha menyingkirkan CEO Mark Zuckerberg dari dewan direksi. Ide untuk mengusir Mark dari direksi berasal dari pemegang saham Facebook yang menjadi anggota kelompok pengawas konsumen SumOfUs.
Sebuah proposal yang telah diajukan mengklaim, ketua independen akan lebih mampu mengawasi eksekutif perusahaan, meningkatkan tata kelola perusahaan, dan lebih akuntabel. Sayanganya, menurut laporan Venture Beat, Selasa (7/2/2017), Facebook sendiri menolak untuk mengomentari proposal itu, tetapi mengeluarkan pernyataan ketika file pengajuan proxy April.
Lisa Lindsley, penasihat pasar modal untuk SumOfUs mengatakan, 333.000 orang menandatangani petisi yang meminta Facebook meningkatkan corporate citizenship-nya, tetapi 1.500 merupakan pemegang saham sebenarnya di perusahaan.
"Saham yang dimiliki oleh empat anggota SumOfUs individu memungkinkan kita untuk mengajukan proposal ini," katanya.
Proposal menyebutkan struktur modal baru yang disetujui Facebook pada 2016 sebagai contoh adanya ketidakseimbangan kekuasaan. Selama pertemuan pemegang saham perusahaan pada Juni 2016, peserta diminta untuk memilih proposal untuk menerbitkan saham Class C dalam upaya menjaga Mark dalam pengawasan.
Meskipun disetujui, Facebook berurusan dengan litigasi yang dibawa oleh setidaknya satu pemegang saham yang mengklaim itu merupakan kesepakatan yang tidak adil. Diterbitkannya saham Class C dimaksudkan untuk membantu Mark melanjutkan visa jangka panjang dan mendorong ia tetap terlibat dengan perusahaan dalam jangka panjang.
Disebutkan dalam proposal, nilai pemegang saham akan ditingkatkan dengan kursi dewan independen yang bisa memberikan keseimbangan kekuasaan antara CEO dan direksi dan mendukung kepemimpinan dewan yang kuat. Memiliki seseorang menjadi CEO dan ketua bukan situasi yang unik bagi perusahaan seperti Tesla, Bank of America, Walt Disney Company, IBM, Amazon, Netflix, Salesforce yang satu orang menduduki kedua peran.
Sumber: okezone.com