METROPOLITAN – Pernah terbangun di tengah malam dan susah tidur lagi? Anda tak sendirian. Akan tetapi bagaimana caranya bisa terlelap kembali di tengah jam yang 'nanggung' seperti itu? Menurut pakar, kondisi yang disebut 'middle-of-the-night awakenings' ini justru lebih banyak terjadi jika dibandingkan dengan insidensi insomnia pada masyarakat, di mana seseorang sulit untuk terlelap sama sekali. Pemicunya beragam, bisa karena gangguan tidur seperti sleep apnea, nyeri kronis hingga GERD atau gangguan lambung akut. Kondisi semacam ini juga lumrah ditemukan pada mereka yang telah memasuki masa menopause atau mengalami gangguan prostat. Untuk itu, ada beberapa cara yang coba ditawarkan pakar agar seseorang yang sering terbangun di jam 2-3 pagi bisa tidur kembali. Pertama, hindari cahaya, entah itu dari cahaya kamar, apalagi dari gadget. Hal ini karena cahaya tersebut akan menekan produksi hormon melatonin yang bertugas mengatur siklus tidur dan akibatnya Anda semakin sulit untuk bisa tidur kembali. "Tak masalah bila Anda ingin menonton TV tetapi gunakan kacamata untuk mengurangi paparan cahayanya," kata Daniel J Buysse, psikiater dari University of Pittsburgh School of Medicine. Pantangan kedua, jangan malah bangun lalu mencari cemilan. Sebab jika ini sudah menjadi kebiasaan maka tubuh akan selalu 'minta makan' di jam yang sama. Padahal ini justru memperburuk keadaan. "Jangan pula memikirkan berapa jam lagi sisa waktu tidur saya, karena ini justru menciptakan kecemasan. Anda tentu tidak bisa tidur dalam keadaan gelisah seperti ini," timpal ahli tidur dari UCLA, Jennifer L Martin. Bila mata Anda benar-benar melek, tak usah memaksakan diri untuk kembali tidur. Lebih baik bangun dan lakukan sesuatu yang bisa membuat Anda rileks, seperti membaca sampai Anda tertidur. Michael Perlis, direktur Behavioral Sleep Medicine Program, Perelman School of Medicine, University of Pennsylvania menambahkan, kalaupun Anda tidak bisa tidur lagi sampai pagi, tak usah 'ngoyo' dengan mencoba mencuri-curi waktu tidur di tengah berkegiatan. "Tak usah tidur siang atau tidur lebih awal sebagai pengganti kurang tidur tadi. Semuanya akan baik-baik saja nantinya," pesannya. Perlis menjelaskan, memberikan kompensasi seperti ini justru dapat memicu insomnia yang kronis karena membuat Anda semakin sulit tidur di keesokan malamnya. SUMBER: DETIK