METROPOLITAN - Puluhan warga Mulyasari, RW 03, Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, bahu-membahu membangun jalan penghubung dua desa sepanjang 800 meter. Kegiatan itu dilakukan warga guna meningkatkan kembali budaya gotong-royong yang sudah lama memudar.
Sekretaris Desa Karyasari Dedi Sukmedi mengatakan, kerja bakti merupakan salah satu cara meningkatkan kembali semangat warga agar terlibat dalam pembangunan desa. Ia mengaku pemerintah desa sengaja memprioritaskan jalan desa di Kampung Mulyasari karena sudah lama rusak.
Karena itu saat Dana Desa (DD) cair, langsung digunakan untuk mengecor jalan penghubung Desa Karyasari dengan Karacak. “Banyaknya peningkatan jalan diharapkan meningkatkan perekonomian warga,” ujar Dedi kepada Metropolitan.
Menurutnya, hampir 80 persen warga Desa Karyasari berprofesi sebagai petani. Sehingga, infrastruktur jalan yang baik jadi kebutuhan utama untuk membawa hasil panen ke pasar. “Pada 2016 pemdes bersama masyarakat mengerjakan betonisasi jalan di Kampung Mulyasari, Kampung Batulawang. Sedangkan pengaspalan di Sindangjaya dan Neglasari,” katanya.
Program desa tahun ini, sambungnya, akan difokuskan ke jalan lingkungan dan jalan desa sesuai pengajuan RT dan RW. Ia menjelaskan, gotong-royong dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap bangunan yang dikerjakan bersama. “Dengan mengikutsertakan masyarakat dalam pembangunan, maka akan timbul rasa saling menjaga,” bebernya. Ia mengaku akan terus mengajak seluruh warga menghidupkan budaya gotong-royong dan melestarikan tradisi sosial kemasyarakatan. “Selain budaya, gotong-royong merupakan warisan yang harus tetap dijaga dan dipertahankan,” pungkasnya.
(ads/c/yok/run)