berita-hari-ini

Rupiah Pagi Dibuka Menguat Tipis di Rp13.363/USD

Kamis, 23 Februari 2017 | 10:20 WIB

METROPOLITAN- Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan pagi terpantau menguat tipis dibandingkan dengan penutupan sore di hari sebelumnya di Rp13.372 per USD. Meski demikian, ada ruang bagi nilai tukar rupiah bergerak menguat sejalan dengan hadirnya sejumlah sentimen positif di Tanah Air.

nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka di posisi Rp13.363 per USD. Day range nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp13.354 per USD hingga Rp13.363 per USD dengan year to date return di minus 0,78 persen. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.358 per USD.

Sementara itu, mulai kembali turunnya imbal hasil obligasi global mampu mendorong performa Surat Utang Negara (SUN) walaupun di tengah ekspektasi kenaikan inflasi sehingga mampu membuat nilai tukar rupiah bergerak relatif stabil. Namun demikian, tetap perlu ada kewaspadaan mengingat masih ada sejumlah sentimen yang memengaruhi.

-
"Dolar index yang justru melemah hingga dini hari tadi berpeluang menghadirkan alasan tambahan untuk nilai tukar rupiah bisa sedikit menguat pada hari ini," kata Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta.

Di sisi lain Anggota the Fed inginkan kenaikan lebih cepat suku bunga dan dolar index melemah. Walaupun notulensi FOMC meeting menunjukkan mayoritas anggota the Fed yang menginginkan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) target lebih cepat, baik dolar index maupun imbal hasil UST sama-sama turun pada perdagangan semalam.

"The Fed yang juga memasukkan faktor ketidakpastian kebijakan Trump dalam formulasi kebijakannya justru membuat ekspektasi di pasar melunak karena sampai saat ini belum ada detail mengenai kebijakan fiskal Trump," kata Rangga.

Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga sebanyak dua kali dalam dua tahun terakhir, tetapi diharapkan the Fed untuk mengambil langkah pengetatan lebih lanjut sekarang ini melihat dari kondisi pengangguran yang berada di angka 4,8 persen dan harus terus mendorong inflasi lebih tinggi setelah bertahun-tahun di bawah target Fed.

Sumber: metrotvnews.com

Tags

Terkini