Indra semakin tidak sabar menunggu laga final, karena Arema selama ini sering meraih hasil maksimal ketika sudah masuk di partai puncak. Selain itu, catatan dua tahun terakhir, dengan torehan delapan trofi untuk turnamen, juga menjadi bekal yang bagus.
“Semoga ini berlanjut di Piala Presiden 2017 ini. Saya sudah ingin juara,” tambah dia.
Pelatih Arema, Aji Santoso pun sudah mengatakan, kini targetnya adalah membawa Arema juara.
Setelah babak demi babak dilewati, Arema akhirnya akan bersaing dengan Pusamania Borneo FC, yang dalam turnamen ini sempat dianggap remeh. Pasalnya, mereka mengawali turnamen dengan skuad yang dianggap lapis kedua.
“Tetapi PBFC adalah tim yang bagus. Kekuatan mereka tidak bisa dianggap lapis kedua, semua memiliki kualitas,” beber Aji.
Alhasil, dia tetap meminta anak asuhnya bermain layaknya di leg kedua babak semifinal lalu.
Spartan dan tetap menunjukkan daya juang yang tinggi meski dalam posisi tertinggal.
“Jika ingin menjadi juara, tetap harus butuh kerja keras, tanpa memandang sebelah mata,” tegasnya.
Dia mewanti-wanti pemainnya untuk tidak jemawa. Sebab, hal itu bisa menjadi boomerang dan justru membebani dalam permainan mereka. Arema pun sudah dipersiapkan mental menyambut partai tersebut.
Pelatih berusia 46 tahun itu terus melihat perkembangan pemainnya, baik secara fisik dan mental.
Sehingga, mereka tetap berada pada trek yang benar ketika turun di perebutan gelar juara.
“Tetapi yang jelas target kami adalah juara di turnamen ini. Karena tinggal satu laga lagi, mengapa tidak optimis,” tambah dia.
Sementara itu, Asisten Pelatih Arema, Joko Susilo mengakui, salah satu kunci Arema ada di partai puncak ini, hampir sama dengan yang dilakukan oleh Persib Bandung dan Semen Padang yang menembus babak empat besar.
Ditinggal beberapa pemain, sebisa mungkin klub ini mempertahankan sebagian besar skuatnya.
“Arema tidak melakukan banyak perubahan. Kami mengganti pos dari pemain yang keluar dengan yang baru. Itu salah satu kunci agar tetap stabil,” ujarnya.