METROPOLITAN – Budaya gotong-royong yang mulai terkikis di masyarakat modern saat ini, membuat warga Desa Tapos 1, Kecamatan Tenjolaya, kembali menghidupkan kembali budaya tersebut dengan membangun jalan desa. Sambil membawa cangkul dan ember, puluhan warga Kampung Antaisetu, RW 03, kerja bakti mengaspal jalur penghubung dua kampung sepanjang satu kilometer.
Sekretaris Desa Tapos 1 Hendy Ball mengatakan, budaya gotong-royong masih kental di Desa Tapos 1. Terbukti, saat pengaspalan jalan masyarakat nampak sangat antusias. “Jalan itu memang sudah ada, tapi sekarang rusak berat. Sekarang lagi diperbaiki,” katanya. Sesuai usulan masyarakat, lanjut Hendy, pemerintah desa (pemdes) fokus ke jalan penghubung Kampung Antaisetu dengan Kampung Setu. Karena mendapat anggaran dari desa, warga kerja bakti mengaspalnya.
Selain pembukaan Jalan Antaisetu, pada 2016 pemdes juga mengerjakan pengaspalan jalan lingkungan (Jaling) di Kampung Sinarwangi, RW 03, Kampung Ciangsana, RT 01/04 dan di Kampung Tenjolaya, RT 03/06, sepanjang 700 meter. ”Setiap ada pembangunan, pemdes selalu melibatkan warga. Ini dilakukan agar masyarakat merasa memiliki dan menjaganya,” katanya.
Hendy menambahkan, kerja bakti ini lebih mengutamakan warga setempat karena ingin memberdayakan warga yang tidak bekerja. Selain itu, emosional antarwarga juga akan terjalin dengan baik. “Lebih ke pemberdayaan saja. Memang setiap ada kegiatan pembangunan selalu melibatkan warga,” pungkasnya.
(ads/c/yok/py)