berita-hari-ini

Alat Ini Mampu Saring Air Banjir Jadi Layak Minum!

Kamis, 16 Maret 2017 | 07:00 WIB

METROPOLITAN - Banjir menjadi musibah yang kerap terjadi di musim penghujan. Akibat bencana ini, masyarakat kekurangan air bersih. Sementara bantuan air bersih sendiri kerap terlambat lantaran akses yang sulit dijangkau.

Berangkat dari permasalahan tersebut, seorang Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran (Unpad), Sri Yusnita Irda Sari membuat prototype berupa galon penyaring air. Tak seperti galon biasa, inovasi ini mampu menyulap air banjir menjadi air bersih siap minum.

"Kita tahu, kapasitas air galon atau mineral botol seperti itu jumlahnya sedikit, penyalurannya agak sulit jika aksesnya terputus. Sampah yang dihasilkan dari botol bekas pakai justru akan membuat masalah baru," ujarnya disitat dari laman Unpad.

Penyaring air tersebut diberi nama Telaga (teknologi pelepas dahaga). Terdapat enam tahapan penyaringan sekaligus sehingga kualitas air yang difiltrasi lebih jernih dan bebas kuman. Sri menjelaskan, kontainer 1 disaring dengan filter anti lumpur dan zat karbon aktif. Kemudian kontainer 2 air kembali disaring oleh filter keramik tulip sehingga menghasilkan air yang benar-benar layak minum.

"Filter keramik tulip mampu menyaring partikel air. Jika air pada kontainer dua masih mengandung berbagai kuman atau zat berbahaya lainnya, tugas keramik inilah yang menyaring air sehingga bebas dari kuman dan siap minum," terangnya.

Wanita kelahiran 9 Januari 1978 itu mengungkapkan, telah menggunakan sampel air Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum untuk diuji coba. Hasilnya, sebelum dilakukan penyaringan, kadar bakteri coliform sebesar 2.100 dan e.coli sebesar 900. Sedangkan kandungan zat kimiawi terlarut di kedua air sungai setelah dilakukan filtrasi mampu hilang hingga 0 persen.

Sri menambahkan, teknologi ini tidak memakan biaya yang banyak, dan mampu bekerja tanpa listrik. Berkat penelitiannya, dia juga memperoleh juara sebagai salah satu inovasi terbaik Indonesia pada lomba Innovation Challenge dengan tema Flood Resilience.

"Kalau tidak ada air, otomatis masyarakat tidak mandi, dan kondisi orang dan tempat tinggal akan menjadi kotor dan menyebabkan segala macam penyakit keluar. Penyediaan air pada masyarskat terdampak sangat penting, baik di pengungsian maupun pasca bencana," tukasnya.

SUMBER: okezone

Tags

Terkini