berita-hari-ini

8 Hektare Padi Di Cibeureum Terancam Tungro

Jumat, 17 Maret 2017 | 08:12 WIB

METROPOLITAN - Delapan hektare (ha) tanaman padi yang menjadi garapan kelompok tani Mandiri di Kampung Su­kamanah, RT 03/07, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, terancam terserang penyakit Tungro (penyakit janur, red). Dari jumlah tersebut, setengah hektarenya positif terkena virus Tungro sehingga padi harus dimusnahkan secepat mungkin.

”Besok pagi (hari ini, red) kita akan la­kukan pemusnahan kepada padi yang sudah terkena Tungro. Sisanya 7,5 hek­tare lagi kita akan lakukan penyemprotan insektisida di area persawahan yang te­rancam hama itu. Dengan begitu, hama ini tak menyerang ke tanaman padi lain,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Per­tanian dan Perikan (DKP3) Kota Suka­bumi Kardina Karsoedi usai melihat langs­ung ke lapangan, kemarin.

Area persawahan di daerah tersebut, lanjut Kardina, digarap petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Mandiri. Kejadian ini pernah terjadi pada tiga tahun lalu dan serangan hama Tungro baru muncul lagi saat ini. Hama Tungro ini disebabkan fak­tor cuaca. Apalagi di musim kemarau basah ini serangan hama lebih besar akan meny­erang tanaman padi. ”Tiga tahun lalu per­nah ada, sekarang baru muncul lagi hama tungro itu di sini. Kalau sebelumnya sih ada hama Blast tapi Alhamdulillah sudah ter­tangani juga,” akunya.

Kardina menjelaskan, virus Tungro ha­nya ditularkan wereng hijau (sebagai vektor, red). Tidak terjadi multiplikasi dalam tubuh wereng dan tidak terbawa pada keturunanannya. Sejumlah spesies wereng hijau dapat menularkan virus Tungro, namun perlu diwaspadai kebe­radaannya. ”Penularan virus Tungro dapat terjadi jika vektor memperoleh virus se­telah mengisap tanaman yang terinfeksi virus kemudian berpindah dan mengisap tanaman sehat tanpa melalui periode laten dalam tubuh vektor,” ujarnya.

Gejala tanaman yang terkena Tungro, daunnya berwarna kuning oranye (ber­bintik-bintik karat berwarna hitam, red) yang dimulai dari ujung daun selanjutnya berkembang ke bagian bawah. Akibat serangan Tungro, jumlah anakan berku­rang, tanaman kerdil serta malai yang terbentuk lebih pendek dan banyak yang hampa. ”Biasanya tinggi tanaman juga tidak merata,” jelasnya.

Kardina belum bisa menjanjikan ban­tuan kepada padi yang terkena virus Tungro. Saat ini yang bisa ia lakukan ha­nya sebatas melakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan saja. Tetapi, pihaknya akan melihat dulu apakah nan­ti bisa memungkinkan untuk dibantu dengan memberi benih padi lagi. ”Kita lihat dulu nanti apakah akan dibantu atau seperti apa nantinya. Yang jelas DKP3 siap membantu petani,” tandasnya.

 (yan/hp/ram/run)

Tags

Terkini