berita-hari-ini

Kasus Penyakit Jantung Naik

Kamis, 30 Maret 2017 | 09:11 WIB

METROPOLITAN - Warga Kota/Ka­bupaten Sukabumi yang terkena se­rangan penyakit jantung cukup tinggi. Setiap tahunnya tercatat ribuan warga yang terdeteksi mengalami jantung. ’’Jumlah warga yang terkena jantung di Sukabumi dan skala nasional naik,’’ ujar Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi Bahrul Anwar kepada war­tawan di sela-sela seminar penyakit jantung di Hotel Anugrah Kota Suka­bumi Rabu (29/3). Di mana, lanjut dia, peringkat penyakit jantung saat ini naik dari bawah menjadi nomor dua secara nasional maupun di Sukabumi.

Menurut Bahrul, peningkatan warga yang menderita jantung ini disebabkan sejumlah faktor. Misalnya perubahan gaya hidup masyarakat dan lain seba­gainya. Peningkatan kasus ini, lanjutnya, telah diantisipasi pemerintah dengan melengkapi sarana layanan jantung. Di mana pada 2016 lalu RSUD R Syamsu­din mendapatkan alat Cathlab (Cate­terization and Laboratory) dari Pemprov Jawa Barat.

Keberadaan alat ini, ungkap Bahrul, hanya terdapat di sejumlah daerah di Jabar. Sepengetahuanya alat tersebut berada di RS Harapan Kita Jantung di Jakarta dan RSHS Bandung.’’Warga yang ingin memeriksakan jantung tidak perlu lagi ke Jakarta atau Bandung lagi,’’ ujar Bahrul. Pasalnya, lanjut dia, pasien jantung bisa memeriksakan di­rinya di Sukabumi.

Menurut Bahrul, biaya pemeriksaan jantung di RSUD Syamsudin pun me­layani pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Se­hingga warga tidak perlu mengeluarkan biaya besar dalam mendapatkan laya­nan tersebut.

Dari data rumah sakit, ungkap Bahrul, pada 2016 lalu ada sebanyak 200 war­ga yang mendapatkan layanan jantung Cath Lab. Sementara jumlah pasien jantung di Sukabumi setiap tahunnya mencapai kisaran ribuan orang.

Bahrul menuturkan, saat ini rumah sakit hanya mengalami kendala keter­batasan tenaga dokter spesialis jantung. Untuk mengoperasikan alat Cath Lab hanya ada satu dokter di RSUD Syam­sudin.

Sementara di sisi lain, jumlah pasien jantung cukup banyak. Akibatnya, terang dia, pelayanan Cath Lab hanya dilaku­kan pada Sabtu dan Minggu. Wakil Walikota Sukabumi Achmad Fahmi menerangkan, saat ini kasus penyeba­ran penyakit tidak menular lebih ting­gi dibandingkan penyakit menular.

(reo/ram/run)

Tags

Terkini