berita-hari-ini

Tak Bisa Lupakan Mantan, Aku Jadi Pecandu Narkoba

Selasa, 18 April 2017 | 09:37 WIB

Sebut saja namaku Ir. Usiaku 17 tahun. Meski masih muda namun aku sudah menjalani kisah cinta yang rumit. Aku berada pada posisi dilematis antara kekasih dan orang tua. Aku punya kekasih, namanya UD namun sudah lama tidak bertemu. Hubungan kami ditentang orang tuaku. Mereka tidak setuju dengan hubunganku bersama UD. Mereka menduga adanya penggunaan pelet sehingga aku sampai jatuh sakit. Kata ayahku, kalau dia memang suka sama aku, dia akan kesini melamar kamu secara langsung. Bukan hanya melarang, ayah mengancam akan mengeluarkan aku dari daftar keluarga hingga mengatakan akan membunuh UD jika tertangkap basah menemui lelaki tersebut. Aku sendiri masih merasa yakin tak yakin dengan kebenaran penggunaan pelet tersebut. Ya, merasa sih. Rindu-rindu gimana gitu. Dulu kan aku bisa lupain dia. Tapi sekarang, aduh, nggak banget. Sampai sekarang aku mengaku masih sangat bingung mengenai pilihan apa yang bisa diambilnya. Jika memilih UD, berarti aku harus meninggalkan orangtua dan keluarganya. Tapi jika memilih keluarga, aku harus merelakan berpisah dengan pria yang aku cintai. Akibat rasa cintaku pada UD, aku dikucilkan keluarga termasuk kedua orang tua. Aku pun merasa terpukul. Aku mencari pelarian untuk melampiaskan kegundahan hati. Aku menjadi pecandu narkoba. Dalam satu hari bisa menghabiskan sembilan butir. Padahal orang biasanya cuma makan dua. Akibat jadi pencandu narkoba, pikiranku terganggu. Pelampiasanku tak hanya narkoba saja. Aku juga terlibat prostitusi. Aku bertindak sebagai ’mami’ mencari ’kucing-kucing’. Hal tersebut aku lakukan karena sangat susah melupakan UD. Meski sudah berulangkali pacaran, tetapi tetap saja dia tidak dapat melupakan mantan kekasihku itu. Meski demikian, aku tidak yakin UD telah mengirimkan ilmu pelet kepadanya.

Tags

Terkini