berita-hari-ini

Pemerintah Targetkan Turunkan Konsumsi BBM 17 Persen

Minggu, 23 April 2017 | 05:00 WIB

METROPOLITAN- Sektor transportasi belum terlalu besar memanfaatkan gas bumi.

Porsi bahan bakar gas (BBG) dalam bauran energi (energy mix) nasional hanya 19 persen.

Angka itu kurang dari separuh bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai 42 persen.

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sujatmiko menuturkan, selain BBG dan BBM, bahan bakar dari batu bara menyumbang 34 persen dalam bauran energi.

Sisanya sebesar lima persen berasal dari energi terbarukan.

Menurut Sujatmiko, Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan rencana umum energi nasional menargetkan porsi gas bumi dalam bauran energi mencapai 22 persen dan BBM turun menjadi 25 persen pada 2025.

Bahan bakar gas menjadi andalan karena potensi gas alam masih cukup besar.

Cadangan terbukti gas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 101 triliun kaki kubik.

Bila tidak ditemukan cadangan baru dan tingkat produksi bertahan seperti saat ini, usia cadangan gas dapat bertahan selama 42 tahun.

”Usia cadangan gas itu lebih panjang bila dibandingkan dengan minyak bumi yang hanya dapat bertahan sekitar sebelas tahun,” kata Sujatmiko.

Guna mendorong pemanfaatan gas untuk sektor transportasi, pemerintah membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dengan dana APBN sejak 2011.

Hingga tahun lalu, jumlah SPBG hanya 68 unit.

Untuk itu, Kementerian ESDM juga mewajibkan semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menyediakan sarana pengisian BBG jenis compressed natural gas (CNG) paling tidak satu dispenser.

Kebijakan tersebut diyakini efektif karena jumlah SPBU milik Pertamina dan anggota Hiswana Migas pada 2016 mencapai 6.875 unit.

Halaman:

Tags

Terkini