METROPOLITAN - Puluhan warga Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengg e r u d u k kantor desa mereka, Senin (3/07). Mereka meminta Peme r i n t a h Desa (Pemdes) Cidadap transparan terkait pengelolaan anggaran. Sebab, mereka menilai pendapatan dan pengeluaran dana desa selama ini bersifat tertutup.
Koordinator aksi, Ochied (45) mengatakan, aksi yang mereka lakukan tak lain untuk mengutarakan aspirasi masyarakat. “Kami sangat menghargai kepolisian, pemerintah kecamatan dan desa. Kami hadir tidak secara anarkis. Hanya meminta unsur pemdes lebih transparan kepada masyarakat,” kata Ochied.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Desa Cidadap Amin Hidayat mengaku niat menjadi kepala desa tak lain untuk membangun. Aspirasi yang disampaikan masyarakat pun akan ditampung dan menjadi bahan masukan.
“Selama 24 jam, saya siap menerima warga saya yang ingin menyampaikan aspirasinya, kecuali hari libur karena untuk keluarga. Ke depan, untuk pembangunan 2018, masyarakat silakan ikut rapat musdus untuk mengetahui program ke depan,” terangnya.
Untuk wilayah yang belum ada usulan pembangunan, Amin berjanji akan menggelar musyawarah di setiap dusun atau kantor desa. Dengan begitu, pihak desa bisa menyaring semua usulan masyarakat yang masuk, sebab Desa Cidadap memiliki wilayah yang terlalu luas.
“Terakhir, saya mohon maaf jika ada staf saya yang agak emosi. Hati warga adalah hati kecil saya juga. Ke depannya nanti saya akan siapkan generasi kepala desa untuk pengganti saya,” tutup Amin.
Sementara pihak Kecamatan Simpenan yang hadir saat itu, Udin Saprudin, mengaku memantau ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Pemdes Cicadap sejak Ramadan. Dirinya pun meminta pertanggungjawaban kepala desa agar masyarakat bisa memahami. “Kami berharap ada titik temu dalam permasalahan ini,” tandas Udin.
(fin/rpk/hp/ram/run)