Jelang libur Natal dan Tahun Baru 2018, harga sembilan bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar Kota dan Kabupaten Bogor mulai bergerak naik. Mengantisipasi kenaikan tersebut, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) dan PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor pun mendata setiap pasar.
DIREKTUR Utama PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor Romli Eko Wahyudi membeberkan, dari 28 pasar di Bumi Tegar Beriman ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan yakni tomat, sayuran, telur dan daging ayam potong. Namun kenaikannya tidak terlalu signifikan. Kenaikan harga tersebut disebabkan lambannya pendistribusian dari dan ke sejumlah pasar. Sementara stok sembako hingga akhir tahun dipastikan aman.
Untuk Pasar Jasinga dan Cigudeg masih mengandalkan hasil sayur-mayur di wilayah. Sedangkan wilayah kota seperti Cibinong mengadalkan pasokan dari grosir. Jika terjadi kenaikan harga, pihaknya telah bekerja sama dengan disperdagin, satgas pangan dan kepolisian untuk turun ke lapangan melakukan operasi pasar. ”Mengantisipasi inflasi tinggi yang kerap terjadi jelang akhir tahun, kami telah mengawasi rantai distribusi pangan,” jelasnya.
Kepala Bidang Perdagangan pada Disperdagin Kabupaten Bogor Jhona Sijabat menambahkan, dari 49 item yang terdata, hanya tiga yang mengalami kenaikan yakni daging ayam ras naik Rp2.000 dari harga awal Rp32.000 menjadi Rp34.000, telur ayam ras satu kilogram naik Rp2.000 dari Rp22.000 menjadi Rp24.000 dan tomat sayur naik Rp2.000 menjadi Rp10.000.
Berbeda halnya dengan kebutuhan pokok yang tergolong dalam kategori normal. Seperti beras premium Rp12.500 per kilogram, beras medium Rp10.000 per kilogram, gula pasir Rp12.500, minyak goreng Rp12.000 dan tepung terigu Segitiga Rp7.500 per kilogram. Daging sapi juga sama, saat ini masih dibanderol Rp110.000, bawang merah Rp18.000, bawang putih Rp18.000, cabai merah besar Rp25.000, cabai rawit hijau Rp18 .000 dan cabai rawit merah Rp20.000.
Stabilnya harga dilatarbelakangi adanya satgas pangan. Mereka terus bergerilya memantau perkembangan harga. Jika dibanding sebelumnya, tahun ini jauh lebih baik. Terlebih, para tengkulak yang memainkan harga bisa langsung ditindak. ”Stok sembako masih aman dan saya harap tidak naik,” harapnya.
Sementara di Kota Bogor, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Bogor Achsin Prasetyo menjelaskan, persediaan pangan dan pola distribusi menjadi tiga poin prioritas jelang libur panjang.
“Saat evaluasi Selasa (12/12), semua masih normal. Harga bahan pangan masih di bawah harga eceran tertinggi dari Kementerian Perdagangan. Terutama daging beku, minyak goreng, gula pasir dan beras yang menjadi kebutuhan utama warga Bogor,” katanya.
Dari pengalaman beberapa tahun belakangan, sambung dia, libur panjang akhir tahun tidak terlalu berpengaruh terhadap harga dan ketersediaan pasar. “Tingkat permintaan tidak setinggi saat Lebaran, jadi masih normal. Untuk antisipasi kelangkaan, kami akan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar bersama dinas dan pihak terkait, seperti Polresta Bogor Kota beberapa waktu lalu,” terangnya.
Hal senada dikatakan Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bogor Apip Supriyadi. Menurut dia, kondisi pangan pasaran di Kota Hujan masih aman. Hasil tersebut diperoleh dari pantauan rutin.
“Bisa dipastikan aman sampai pergantian tahun. Meski tingkat permintaan lebih tinggi, kurang dari dua kali lipat dibanding hari-hari biasa, persediaan bahan pangan di pasar terbilang mencukupi. Kestabilan itu terutama ditemukan pada sembilan komoditi prioritas. Termasuk di antaranya beras, palawija, buah-buah, sayuran, ikan maupun daging,” katanya.
Terpisah, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Bogor Kota Kompol Fajar Hari mengatakan, momen pergantian tahun biasa identik dengan kelangkaan bahan pangan. “Tapi tetap butuh pembuktian. Oleh karena itu, kami memantau langsung ke pasar. Selain itu, sidak dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan oknum yang kerap memanfaatkan momentum akhir tahun dengan menaikkan harga seenaknya,” katanya.
Fajar menambahkan, sidak dilakukan bersama dinas terkait yang tergabung dalam Tim Satgas Pangan Kota Bogor. Selain disperindag dan Polresta Bogor Kota, tim tersebut terdiri dari Dinas Kesehatan, PD Pasar Pakuan Jaya dan Kepala Unit Pasar.
“Sidak akan terus dilakukan sampai pergantian Tahun Baru. Tak hanya untuk monitoring harga, inspeksi juga dilakukan guna memastikan kesehatan bahan pangan di pasaran. Misalnya, ada bahan pengawet atau tidak,” ungkapnya.