METROPOLITAN - Menjadi desa asri, ramah lingkungan serta memiliki nilai jual ekonomi tinggi menjadi salah satu tujuan Pemerintah Desa (Pemdes) Bantarsari di Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Salah satu upaya mewujudkan keinginan tersebut, aparatur desa menggelontorkan program Bank Sampah sejak Agustus 2017. Tujuannya agar lingkungan masyarakat sekitar bebas dari limbah sampah, termasuk di tiap saluran irigasi dan menjadikan limbah rumah yang ditampung di Bank Sampah menjadi nilai ekonomi yang bermanfaat.
Kepala Desa (Kades) Bantarsari Lukmanul Hakim mengatakan, saat ini ada empat lokasi Bank Sampah yang tersebar dan sudah beroperasi secara rutin. ”Lokasi Bank Sampah saat ini tepatnya di Kampung Babakantua, Kampung Bojong, Kampung Hulurawa dan Kampung Bantarsari,” ujarnya kepada Metropolitan.
Semua peralatan yang tersedia di Bank Sampah, lanjut Lukman, menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahap pertama 60 persen kurang lebih Rp95 juta dan sudah berjalan seratus persen di lingkungan warga. ”Sistemnya, warga menyetorkan sampah. Setelah ditimbang, rupiah yang akan dibayarkan kepada warga akan dicatat dalam buku tabungan dan akan diberikan dalam satu tahun sekali. Jadi dari warga hasilnya untuk warga juga,” tuturnya.
Dengan demikian, sambungnya, diharapkan Pemdes Bantarsari bebas dari sampah, sehingga faktor kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik. ”Selain terdapat nilai ekonomi, sampah yang didaur ulang bisa dijadikan pupuk kompos yang bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Karena bagaimana juga, sebagian besar wilayah ini lahan pertanian,” imbuhnya. (yos/b/suf/run)