berita-hari-ini

Ini Perbedaan Kacamata bagi Penderita Rabun

Sabtu, 23 Desember 2017 | 13:08 WIB

-

METROPOLITAN - Penggunaan kaca­mata tak bisa dihindarkan bagi pasien kelainan refraksi seperti rabun jauh mau­pun rabun dekat. Belakangan, mulai muncul penjual kacamata siap pakai yang minus dan plusnya sudah dikondisikan.

dr Arini Safira Nurul Akbar, SpM, dari Jakarta Eye Center (JEC) Cinere mengatakan sejatinya tidak ada perbe­daan signifikan antara kacamata siap pakai yang dijual di pinggir jalan atau online, dengan kacamata yang dibuat di optik dari sisi kegunaan, yakni sama-sama bisa memperbaiki penglihatan.

”Tapi kalau kacamata yang di-customi­ze khusus buat kita, selain minus atau plusnya, akan diukur juga interpupillary distance, jadi jarak antara pupil ke pupil dari satu mata ke mata lainnya,” ungkap dr Fira, usai acara peresmian Klinik Ma­ta Utama JEC Cinere, baru-baru ini.

Mengapa jarak pupil ke pupil harus diu­kur? Dijelaskan dr Fira, hal ini dikarenakan lensa kacamata memiliki manfaat maksimal jika diletakkan tepat di depan pupil mata. Pada kacamata siap pakai, jarak pupil ke pupil bisa saja kurang tepat.

”Terutama pada yang minusnya tinggi, silindernya tinggi, kalau pakai kacamata yang nggak khusus dibuat untuk dia, jadi nggak maksimal, mata mudah lelah, mu­dah capek, kadang sudah pakai kacama­ta pun masih nggak jelas,” tandasnya lagi.

Hal senada dikatakan dr Zeiras Eka Djamal, SpM, juga dari JEC Cinere. Ia menyebut kacamata yang dibuat di optik memiliki beberapa kelebihan yang bia­sanya dicari oleh orang-orang.

Lapisan lensa yang bisa berubah warna, model frame kacamata yang unik, hing­ga fitur anti sinar UV merupakan hal-hal yang hanya bisa didapat jika kacamata dibuat di optik. ”Jadi subjektif sekali memang. Intinya kalau pakai kacama­ta harus sesuai dengan minus atau plusnya, harus tepat, jangan lebih atau kurang,” tutupnya.(de/yok/py)

Tags

Terkini