berita-hari-ini

ENGGAN SEARAH DENGAN PILGUB, PKS KEUKEUH LAWAN PETAHANA

Selasa, 26 Desember 2017 | 12:42 WIB

-

Meski PKS sudah menyatakan akan berkoalisi dengan Partai Gerindra dan PAN di Jawa Barat (Jabar), hal berbeda ditunjukkan partai berlambang padi dan bulan sabit kembar itu untuk pilkada di Kota Bogor. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Bogor bersikukuh akan tetap melawan petahana Bima Arya di pilwalkot Bogor 2018.

KETUA DPD PKS Atang Trisnanto men­egaskan bahwa konstelasi yang terjadi di Jabar berbeda dengan Kota Bogor, baik suasananya dan situasinya. Sehingga, ia memohon izin kepada pimpinan untuk mengambil langkah lain seandainya format koalisi di Jabar tidak bisa diterapkan di Kota Bogor. “Kita sudah sampaikan dan beliau pun mengatakan silakan lanjutkan. Untuk menegaskan hal itu, saya sudah kontak se­nior-senior kami dari DPP PKS, termasuk ke Sekretaris Majelis Syuro, Untung Wahyono, dan mereka mengatakan silakan,” kata Atang usai melaksanakan apel siaga pemenangan PKS Kota Bogor di GOR Pajajaran Kota Bogor, kemarin.

Atang pun mengaku belum menerima arahan dari hasil pertemuan DPP PKS, Par­tai Gerindra dan PAN. Sebab yang ia tahu dan hasil informasi yang didapat dari DPP, hasil pertemuan itu baru sebatas memba­has koalisi di tingkat pilgub Jabar. “Untuk pilwalkot Bogor, kami masih diperkenankan dan dipersilakan membangun koalisi sesuai kearifan lokal yang ada,” ucapnya.

Atang juga mengaku saat ini yang di­lakukanya sudah sesuai dengan arahan dan permintaannya kepada DPP. Bahwa ketika DPP berharap koalisi ini sama den­gan Jabar, catatannya adalah kader PKS harus maju sebagai salah satu kontestan di pilwalkot Bogor 2018. Kalau seandainya ke­mudian kader PKS tidak ada yang menjadi salah satu kontestan, ia tidak akan menya­makan koalisi di tingkat Jabar dengan Kota Bogor. “Buat saya dengan jumlah kader yang begitu besar, militan dan kemudian strukturnya Insya Allah sudah rapi. Tidak adanya kader di pilwalkot lebih baik kami tidak ikut pilwalkot. Kecuali kader kami sendiri maju sebagai salah satu kontestan,” bebernya seraya memberikan informasi bahwa yang akan dipilih petahana Bima Arya di luar parpol melainkan membawa birokrat yang digadang bisa merangkul parpol.

Atang menambahkan, tahap selanjutnya yang ada di PKS untuk pilwalkot Bogor 2018, DPP bukan lagi berbicara mengumum­kan calon melainkan sudah pada tahap berkomunikasi dengan calon pasangan koalisi. Pembicaraannya untuk teman koalisi memilih tiga nama calon yang ada di DPD PKS Kota Bogor. “Sudah berbicara calon yang dipilih teman koalisi. Kalau target kami tetap F1 (wali kota, red). Intinya kontestan dari kader kami di pilwalkot itu sifatnya fardu ain dan saya siap menghadapi keputusan DPP untuk menolak jika kader tidak ada yang maju di pilwalkot,” ujarnya.

Keseriusan PKS dan Partai Gerindra Kota Bogor membentuk koalisi di pilwalkot Bo­gor 2018 berbuah manis. Partai Demokrat Kota Bogor masuk kedalam koalisi yang baru dibentuk belum genap seminggu ini. Bah­kan, ketiga partai pun langsung membuat nota kesepahaman melalui penandatanga­nan MoU berkoalisi di pilwalkot Bogor 2018. Penandatanganan MoU dilakukan di Rumah Makan Bumi Aki, Kecamatan Bogor Timur, belum lama ini. (rez/b/ram/run)

Tags

Terkini