METROPOLITAN - Keberadaan terowongan pembuangan air peninggalan Belanda di Kota Sukabumi berpotensi jadi tempat wisata. Rencana pemanfaatan untuk wisata sedang dikaji.
Kepala Bidang Litbang Bappeda Kota Sukabumi, Neng Rahmi, mengatakan bahwa pihaknya bersama Spelkabumi Buni Ayu sudah meninjau terowongan tersebut. Arsitektur terowongan sangat mirip dengan yang ada di Den Bosch, Belanda. "Di Den Bosch juga sama fungsingnya sebagai drainase. Tapi disana (Den Bosch, red) sudah difungsikan sebagai pusat sejarah wisata," ujar Rahmi kepada wartawan, kemarin.
Tim pengkaji sudah membuat peta terowongan Belanda ini. Namun, pemberlakuan fungsi wisata belum bisa dilakukan segera. Perlu kajian lebih matang. Terowongan peninggalan Belanda tersebut menyatukan tiga Kecamatan di Kota Sukabumi, yakni Cikole, Warudoyong dan Gunungpuyuh. Terowongan mempunyai lebar sekitar tiga meter, dan tinggi 2,5 meter.
Rahmi belum busa memastikan, kapan terowongan bisa digunakan untuk keperluan pariwisata. Harus ada kajian banyak hal, terkait bangunan terowongan dan keselamatan pengunjungnya. "Ada yang harus dibenahi. Seperti keamanannya. Apakah layak atau tidak jika masuk. Soalnya usia bangunan terowongan itu sudah ratusan tahun," jelasnya. "Makanya kita harus ada peta kebencanaan, Tapi ke depannya diperkirakan bisa dijadikan tempat wisata," tambahnya.
Ide dijadikannya terowongan peninggalan Belanda sebagai tempat wisata muncul dari inisiatif Bappeda bersama komunitas sejarah di Sukabumi. Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Kota Sukabumi, Reni Rosida, menilai tahapan pengkajian menjadi hal penting untuk mengetahui apakah tempat tersebut bisa dijadikan tempat ikonik Sukabumi atau tidak. Termasuk untuk mengetahui bagaimana analisa ekonominya. "Hanya baru itu. Tinggal pimpinan yang menyikapi apakah itu bisa atau tidak, oleh dinas terkait. Jadi baru tahap pengakajian, penting atau perlukah," kata Rahmi.
(dia/suk/ram)