Menurut salah seorang sopir di bawah umur, supir truk seusianya sudah lumrah terjadi. Mereka mayoritas anak putus sekolah. Bahkan dia sering membawa truk hingga ke luar kota “Awalnya jadi kernet. Terus belajar dan bisa (mengemudi). Pernah sampai ke Jakarta bawa truk,” ujar remaja berusia 16 tahun itu yang namanya enggan dikorankan.
Hal itu disayangkan Tokoh Masyarakat Kecamatan Parungpanjang Wibawa Atmaja. Ia sering menemukan pengendara truk tronton masih di bawah umur. “Sangat sering malah. Bawanya ugal-ugalan dan sudah banyak kaorban. Kami sering berhentikan dan bawa ke kantor polisi,” tukasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kecelakan terjadi di Jalan Raya M Toha, beberapa waktu lalu. Supir truk sopir truk di bawah umur berinisial A (16) warga Kampung Cijapar RT 01/04, Desa Lumpang, Kecamatan Parungpanjang ditetapkan sebagai tersangka. Ia terbukti bersalah karena menyebabkan satu orang tewas
.(pj/sal)