berita-hari-ini

Flyover RE Martadinata Jadi Prioritas

Jumat, 5 Januari 2018 | 09:26 WIB

-

METROPOLITAN Rencana pembangunan jalan layang atau flyover di Jalan RE Martadinata, dianggap sangat diperlukan. Sebab, tingkat kemacetan yang luar biasa di perlintasan kereta api tersebut, terlebih pada jam-jam padat kendaraan. Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor Laniasari yang mengatakan, dengan rata-rata kereta api melintas 3-5 menit, dengan ruas jalan yang sempit, menjadikan titik tersebut harusnya menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur di tahun ini.

“Memang sangat diperlukan, berapa menit sekali kereta api lewat, belum lagi persimpangan dan lebar jalan yang menyempit di perlintasan. Harusnya memang jadi prioritas,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, hal itu banyak dikeluhkan warga yang tinggal dan sering melintasi Jalan RE Martadinata, terlebih pada pagi dan sore hari. “Saya alami sendiri, kalau pagi hari saat mengantar anak ke sekolah. Pernah satu waktu dari pintu kereta tersebut, mau ke TK Cilukba yang jaraknya cuma beberapa puluh meter, memakan waktu sampai 30 menit, padahal menggunakan sepeda motor. Kalau nggak macet bisa kurang dari lima menit,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Chusnul Rozaqi menjelaskan, rencana pembangunan jalan layang tersebut akan dimulai Februari nanti, untuk menyelesaikan pembebasan lahan yang memakan anggaran Rp14 miliar tersebut. “Lahan yang dibebaskan sudah ada, bulan depan langsung kami lakukan. Kan harus menyesuaikan dengan desain yang sudah final. Saat sudah selesai, baru akan dilelang Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan total anggaran Rp92 milyar,” ungkapnya.

Menurut Chusnul, setelah turun desain, akan langsung melakukan pengukuran pada lahan yang akan dibebaskan tersebut bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN). Ada sekitar 1.000 meter persegi yang diperlukan untuk menyesuaikan dengan desain yang ada. “Tidak ada hambatan di lapangan, baik dengan warga maupun dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Lahan ada, desain final, bisa langsung dilelang. Posisinya di atas jalan yang ada, seukuran badan jalan, sesuai elemen yang ada,” ujarnya.

Sementara Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan, dirinya terus mengawasi proses pembangunan fly over tersebut. Politisi PAN ini melanjutkan, tahun ini sudah mesti dilakukan mengingat tingkat ke-kroditan lalu lintas di daerah tersebut sangat parah di jam-jam padat kendaraan. “Pokoknya tahun ini dikerjakan, saya cek terus, pantau ke lokasinya,” tutupnya. (ryn/b/els)

Tags

Terkini