METROPOLITAN – Seringkali Anda mendengar seseorang secara tiba-tiba terkena serangan jantung, padahal sebelumnya terlihat sehat dan bugar. Serangan jantung yang terjadi tiba-tiba dikenal sebagai silent heart attack.
Banyak faktor yang menyebabkan serangan jantung. Di antaranya perokok aktif, memiliki riwayat penyakit jantung pada keluarga, usia, kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, kurangnya aktivitas fisik dan kelebihan berat badan.
Selain itu, di kalangan masyarakat juga banyak beredar anggapan terkait penyakit jantung. Misalnya jika tangan lembap karena sering berkeringat, itu merupakan tanda-tanda bakat sakit jantung. Ari Fahrial Syam dan Ade Imasanti Sapardan dalam acara 'Ayo Hidup Sehat' kemarin memberikan penjelasan seputar mitos dan fakta penyakit jantung.
Terkait dengan tangan yang cenderung berkeringat, ternyata tidak benar bahwa itu merupakan gejala penyakit jantung. Menurut Ari, keluarnya keringat pada permukaan tangan hingga menjadikannya lembap bisa macam-macam penyebabnya. "Harus diperiksa dulu penyebabnya, tangan berkeringat bisa karena stres, keturunan," katanya.
Anggapan bahwa penyakit jantung hanya menyerang kalangan usia lanjut juga tidak sepenuhnya benar. "Tidak selalu, bisa saja terjadi pada anak muda usia 25 tahun, 30 tahun, tergantung gaya hidupnya seperti apa. Misalnya sejak SMP sudah merokok, ya harus waspada," ujarnya. Selain itu, Ade menjelaskan, apakah benar bergadang, minum kopi dan stres bisa memicu sakit jantung.
"Itu adalah tiga hal yang berbeda. Kalau stres fakta, bisa menjadi pencetus serangan jantung. Karena saat stres, denyut jantung lebih cepat, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih tinggi," bebernya.
Sementara itu, minum kopi tidak dapat dikatakan sebagai pemicu serangan jantung. Yang benar adalah kopi memang meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko terkena serangan jantung. Takaran minum kopi yang disarankan per hari adalah tak lebih dari empat cangkir.
Anggapan lain yang cukup populer di kalangan masyarakat adalah penyakit jantung bisa terjadi karena warisan genetik. Untuk hal ini, Ade mengatakan bahwa genetika adalah salah satu faktor risiko. "Benar bahwa penyakit jantung adalah penyakit keturunan dari orang tua, tapi itu faktor risiko, belum tentu kena," katanya.
(viv/yok/py)