berita-hari-ini

Waspadai Hoaks, Polisi Kumpulkan Dai dan Pengurus Masjid

Sabtu, 10 Maret 2018 | 08:22 WIB

-

METROPOLITAN - Polres Sukabumi Kota mengumpulkan puluhan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan dai, belum lama ini. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencegah keresahan di kalangan ulama akibat berita hoaks yang beredar di media sosial (medsos).

"Kami membekali para ulama dan DKM untuk mewaspadai adanya hoaks yang membahayakan persatuan dan kesatuan," terang Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan di Mapolres Sukabumi Kota.

Menurut Susatyo, hoaks bisa menyebar tanpa disadari di tengah masyarakat. Sehingga dalam tausiyah atau ceramah para ulama bisa memasukkan muatan bagaimana berperilaku dalam dunia maya tidak hanya dalam dunia nyata. Hal ini untuk mengatur bagaimana hubungan antarmanusia bisa berjalan dengan baik. Ia berharap para ulama dan dai di daerah tidak mudah terpengaruh dengan hoaks yang meresahkan tersebut.

Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, dikumpulkannya DKM dan marbot masjid untuk mengantisipasi hoaks yang diviralkan. "Khawatir hoaks ini menimbulkan keresahan di para ulama dan mengurangi kegiatan di masjid-masjid," ujarnya.

Bahkan, ada warga yang mengaku khawatir keluar malam untuk ke masjid. Selain itu, orang yang menjadi imam dan mengikuti pengajian malam-malam pun menjadi khawatir. Karena itu, hoaks ini dinilai sudah cukup meresahkan. Dari penyampaian kapolres, berita tersebut kebanyakan hoaks yang berupaya menciptakan ketikdapercayaan para ulama terhadap jajaran polri dan pemerintah.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Muh Kusoy mengatakan, beredarnya hoaks dengan kalimat mengumpat, mencela dan menjelekkan orang lain di medsos sangat memprihatinkan. "Padahal perbuatan tersebut haram hukumnya," ucapnya.

Di sisi lain, lanjut Kusoy, para ulama dan pesantren di Sukabumi mendapatkan jaminan keamanan dari polisi terkait adanya isu penganiayaan ulama. Ia menerangkan, setiap pesantren dan ulama akan dijaga aparat kepolisian. Khusus kepada ulama, kata Kusoy, jangan takut dan ragu dalam melaksanakan ibadah dan dakwah karena senantiasa dilindungi Allah. Sementara terhadap umat, jangan percaya kalimat adu domba dan melakukan tabuyun atau kepada orang-orang yang paham.

(rig/rep/ram/run)

Tags

Terkini