BOGOR - Calon Wakil Wali Kota Bogor Sugeng Teguh Santoso dulunya pernah menjadi tukang sayur. Maka dari itu Ia pun familiar dengan sistem dan apa yang ada dipasar tradisional.
Pria yang akrab disapa STS itu pun menceritakan pengalaman ya berjualan sayur sejak 2009 lalu. Ia pun menjual dan memasarkan sayurnya itu ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Bogor.
"Dari 2009 sampai 2010 saya menjual sayur, karena saya itu menanam sayur oyong, terong ungu sama sayur kangkung, lahan saya 13 hektar saya tanami, maka itu saya dengan pasar itu familiar," katanya saat melakukan blusukan di Pasar TU Kemang.
Ia pun mengatakan bahwa pernah beberapa kali di tolak oleh pasar-pasar tradisional saat akan mengirim atau mensuplai sayur. Meski demikian hal itu tidak membuatnya menyerah dan terus berusaha.
Pria yang akrab disapa STS itu mengatakan bahwa dengan bertani dan berdagang sayur dirinya bisa belajar banyak hal. "Saya bertani mulai 2005 , hidup bertani itu hidup belajar juju, kalau kita bertani kita diajarkan kejujuran, jika tanaman tidak diurus tanaman tidak akan memberikan penghasila, jadi yang bekerja di kita itu juga belajar jujur, karena pekerja itu masuk atau tidak akan dilihat dari tanaman itu diurus atau tidak," katanya.
STS juga menjelaskan bahwa dengan bertani dan menyatu dengan alam maka tidak akan ada rasa haus atas kekuasaan. "Jadi hidup sederhana dan menyatu dengan alam, jadi kita tidak haus dengan kekuasaan, dengan bertani menyatu dengan alam belajar dengan alam kita belajar proses hidup yang benar, karena semua tahapan tidak instans," ucapnya.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho Editor: Damanhuri Sumber : Tribunews