METROPOLITAN - Pembangunan kesehatan memiliki arti yang sangat strategis sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia yang berpengaruh langsung dalam perkembangan kualitas sumber daya manusia dan generasi penerus bangsa di masa mendatang. Karena itu, pemerintah daerah menempatkannya pada posisi prioritas pembangunan yang diharapkan dapat mewujudkan suatu kondisi masyarakat dengan derajat kesehatan yang lebih baik. Hal itu dikatakan Bupati Sukabumi H Marwan Hamami saat membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-2 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Sukabumi yang ditandai pemukulan gong di Hotel Horison Kota Sukabumi, baru-baru ini.
Sebagai sebuah profesi, menurut Marwan, dokter berperan sebagai Trias Agent yang tidak hanya berperan mengobati pasien (Agent of Treatment). Tetapi dokter juga berperan sebagai agen perubahan (Agent of Change) yang bisa mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik serta sebagai agen pembangunan (Agent of Development). "Untuk itu kompetensi dokter harus terus ditingkatkan menuju pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Karena dokter tidak hanya dididik secara medis, tetapi juga dibekali kemampuan kepemimpinan sehingga dapat menjadi agen perubahan di tengah masyarakat," paparnya.
Marwan berharap kuantitas dan kualitas dokter di Kabupaten Sukabumi dari tahun ke tahun terus meningkat meskipun saat ini di Kabupaten Sukabumi masih langka dokter spesialis. Karena itu melalui momentum kegiatan tersebut, diperlukan IDI sebagai organisasi profesi untuk berupaya meningkatkan kualitas anggotanya dari segi keilmuannya, pengabdiannya dan etika profesinya. "Untuk itu para dokter harus mampu berperan dalam membantu program-program pemerintah dalam pembangunan kesehatan ini," harapnya.
Ketua IDI Kabupaten Sukabumi Aria Firmansyah mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan tiga hari itu diikuti sekitar 308 dokter. "Tujuannya untuk menjawab tantangan universal coverage dengan meningkatkan kompetensi dokter di layanan primer," singkatnya.
(ade/ram/run)