berita-hari-ini

Tega! Ayah Tiri Hamili Anaknya yang Masih SMA

Sabtu, 5 Mei 2018 | 07:59 WIB

-

METROPOLITAN  -  YM (17) pelajar di salah satu MA di Kabupaten Sukabumi terpaksa harus menanggung malu akibat ulah bejat ayah tirinya. Di usianya yang masih belia, YM melahirkan anak laki-laki yang diduga merupakan buah dari perilaku biadab sang ayah tiri. Lebih nekatnya lagi, ayah tirinya itu mencoba mengakhiri hidupnya dengan menggorok leher namun gagal. Kini pelaku tengah mendapatkkan perawatan medis di RSUD Syamsudin SH.

Aib itu bermula saat ibunya kerja ke luar negeri, saat korban masuk usia sekolah dasar kelas lima pada 2012 silam. Setelah ibundanya pulang, kemudian mendapatkan pekerjaan di salah satu pabrik di Cikembar. Diduga karena kerap ditinggal ke luar rumah, bapak tiri YM melancarkan aksinya hingga akhirnya korban hamil dan melahirkan.

Keluarga korban, Leni Y (27), mengatakan bahwa pihak keluarga mengetahui aksi tak terpuji itu setelah YM melahirkan. Awalnya selama bertahun-tahun mendapatkan perlakuan keji dari bapak tirinya, YM tidak mengakuinya. “Bahkan kehamilannya pun tidak begitu terlihat. Setelah melahirkan enam hari lalu, akhirnya YM ngaku termasuk siapa laki-laki yang melakukannya,” cerita Leni kepada wartawan, kemarin.

Setelah Euis (ibu korban, red) mengetahuinya, lanjut Leni, langsung dibawa ke rumah Kepala Desa Cicantayan karena ayah tirinya tengah melakukan percobaan bunuh diri. Selain itu Leni meminta agar mendapatkan perlakuan adil terhadap keluarganya tersebut. “Saya mohon kepada pihak yang berwenang agar segera menindak dan memproses kasus ini. Kami sudah laporkan ke polisi tapi karena korban tidak dibawa, kami harus balik lagi. Didampingi P2TP2A, kami sudah melaporkannya,” tutupnya.

Sementara Kelompok Kerja Pelayanan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi Ujang Nazmudin menambahkan, pihaknya bakal mendampingi korban untuk melakukan pelaporan ke Polsek Cibadak. Selain itu karena korban masih berstatus pelajar, P2TP2A bakal berkoordinasi dengan pihak sekolah yang bersangkutan. “Kami bakal antar korban untuk melakukan pelaporan ke polisi. Selain itu, persoalan pendidikannya akan juga berbicara dengan pihak di mana korban bersekolah,” singkatnya.

(cr15/rs/ram/run)

Tags

Terkini