berita-hari-ini

5 Objek Wisata Utama di Provinsi Papua

Sabtu, 2 Juni 2018 | 21:00 WIB

-
METROPOLITAN -
Berencana liburan ke Provinsi Papua tapi bingung memilih objek wisata yang cocok? Berikut kami rangkumkan 5 destinasi utamanya. Jika Provinsi Papua Barat lebih dikenal dengan objek wisata baharinya, maka provinsi yang beribukota di Jayapura ini lebih terkenal dengan wisata alam, budaya dan minat khususnya. Di provinsi ini pula lah terdapat danau terbaik dan terindah di seluruh dunia, yaitu Danau Paniai serta festival budaya yang sangat tersohor, yaitu Festival Lembah Baliem.

1. Pegunungan Jayawijaya

Pegunungan Jayawijaya adalah nama yang diberikan untuk deretan pegunungan yang terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua hingga Papua New Guinea. Deretan pegunungan yang mempunyai beberapa puncak tertinggi di Indonesia ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Oleh karena itulah, meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di areanya. Karena itu juga, selain menjadi “surganya” para pendaki gunung, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya peneliti geologi dunia. Selain itu, Pegunungan Jayawijaya juga merupakan satu-satunya pegunungan di Indonesia yang memiliki puncak yang tertutup oleh salju abadi, terutama di Puncak Jaya atau yang dulu dikenal dengan nama “Cartenz Pyramid”.
-

2. Wisata Alam Danau Paniai

Danau yang memiliki luas 14.500 Ha dan berada pada ketinggian 7.500 meter di atas permukaan laut ini pernah dinobatkan sebagai danau terbaik dan terindah di seluruh dunia pada Konferensi Danau se-Dunia yang diselenggarakan di India pada tanggal 30 November 2007. Selain kondisinya yang masih sangat alami, di sekitar danau juga tersimpan nilai-nilai seni budaya masyarakat setempat, yaitu seni budaya Suku Mee dan Suku Moni. Selain Danau Paniai, di kabupaten yang bernama sama dengan nama danaunya itu juga terdapat Danau Tage dan Danau Tigi. Walaupun terletak di daerah ketinggian, Danau Paniai menyimpan aneka jenis ikan air tawar dan udang. Ikan pelangi merupakan biota Danau Paniai yang sering dicari oleh para nelayan dan hobiis ikan hias karena bernilai ekonomi tinggi. Bila beruntung, di tempat ini Anda dapat melihat udang endemik Papua yang kini sudah mulai langka, yaitu udang selingkuh (cherax albertisii).

3. Danau Sentani, Jayapura

Danau Sentani berada di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cycloops dan terbentang antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Danau terbesar di Papua ini memiliki luas sekitar 9.360 hektare dan berada pada ketinggian 75 mdpl. Di danau ini juga terdapat 21 buah pulau kecil. Arti kata Sentani berarti "di sini kami tinggal dengan damai”. Di danau ini terdapat sekitar 30 spesies ikan air tawar dan empat di antaranya merupakan endemik danau sentani yaitu ikan gabus danau sentani, Ikan Pelangi Sentani, Ikan Pelangi Merah dan Hiu gergaji. Letaknya yang cukup dekat dari Kota Jayapura, sekitar 50 Km, membuat danau ini menjadi tujuan favorit wisatawan domestik dan mancanegara sebelum pergi ke objek wisata lainnya. Di danau ini pula lah setiap tahunnya digelar Festival Danau Sentani yang biasanya diadakan pada pertengahan bulan Juni tiap tahun. Festival ini diisi dengan tarian-tarian adat di atas perahu, tarian perang khas Papua, upacara adat seperti pengobatan Ondoafi dan sajian berbagai kuliner khas Papua.
-

4. Taman Nasinal Lorentz

Taman nasional yang memiliki luas sekitar 25.000 m2 ini merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Tempat ini memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan ditunjang oleh keanekaragaman budaya yang mengagumkan yang sudah berumur 30.000 tahun. Di taman nasional ini pula lah hidup suku Nduga, Dani Barat, Amungme, Sempan dan Asmat. Bahkan sangat dimungkinkan masih ada lagi masyarakat / suku lain yang hidup terpencil di dalam hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern. Untuk menuju ke Taman Nasional Lorentz, Anda terlebih dahulu harus terbang ke Timika lalu dilanjutkan ke bagian utara dengan menggunakan penerbangan perintis atau ke bagian selatan dengan menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Sawa Erma, dilanjutkan dengan jalan setapak ke beberapa lokasi. Musim kunjungan terbaik ke tempat ini adalah di bulan Agustus - Desember setiap tahunnya.

5. Festival Lembah Baliem

Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku, yaitu suku Dani, suku Lani dan suku Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Festival ini berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus. Yang istimewa bahwa festival ini dimulai dengan skenario pemicu perang seperti penculikan warga, pembunuhan anak suku, atau penyerbuan ladang yang baru dibuka. Adanya pemicu ini menyebabkan suku lainnya harus membalas dendam sehingga penyerbuan pun dilakukan. Atraksi ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema tetapi justru bermakna positif yaitu Yogotak Hubuluk Motog Hanoro (harapan akan hari esok yang harus lebih baik dari hari ini). Dengan menghadiri Festival Lembah Baliem yang diselenggarakan di Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, maka Anda akan memiliki kesempatan langka untuk belajar dan bersentuhan langsung dengan beragam tradisi suku-suku setempat yang berbeda-beda tanpa harus mengunjunginya langsung ke wilayah pedalaman Papua yang tentunya lebih jauh dan berat. Festival ini diikuti oleh lebih dari 40 suku lengkap dengan pakaian tradisional dan lukisan di wajah mereka.
-

Akses Transportasi

Akses utama untuk menuju Provinsi Papua adalah melalui Bandar Udara Internasional Sentani di Jayapura (DJJ) dan Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo di Biak (BIK). Selain itu juga terdapat beberapa bandara perintis lain di hampir setiap kabupaten, termasuk Bandar Udara Mopah yang terletak di Merauke (MKQ). Terdapat beberapa penerbangan dari Jakarta, Surabaya dan Makassar yang dilayani oleh beberapa maskapai penerbangan nasional. SUMBER : skyscanner

Tags

Terkini