METROPOLITAN - Sebanyak 404 jamaah haji asal Kabupaten Sukabumi diberangkatkan ke Tanah Suci. Pemberangkatan tersebut secara resmi dilepas Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Pusat Pengembangan Dakwah Islam, Jalan Palabuhanratu, Kecamatan Cikembar, Kamis (26/7). Dalam pelepasan tersebut, Marwan berharap para jamaah haji bisa mengimplementasikan pemahaman kereligiusan mereka sepulangnya dari Tanah Suci untuk diterapkan di Kabupaten Sukabumi. “Ini kloter pertama kabupaten atau kloter 33. Sukabumi semuanya ada empat kloter dan kloter terakhir digabung dengan Bogor,” katanya. Marwan berpesan para jamaah berdoa agar menjadi haji mabrur dan buktikan saat balik nanti. Karena jawabannya adalah bagaimana mereka bermanfaat bagi rakyat Sukabumi setelah jadi haji. “Jadikan perjalanan ibadah ini memiliki makna buat diri masing-masing dan juga buat masyarakat. Itu yang paling penting,” tegasnya. Selain itu, Marwan meminta para jamaah haji memberi contoh terbaik di masyarakat dengan mendorong peraturan bupati (perbup) atau instruksi bupati (inbup) dengan melakukan kegiatan sosial dan menjadi terdepan dalam berbagai kegiatan. Seperti memberikan zakat, saling membantu sesama, saling berbagi dan salat berjamaah. ”Jadi perbup dan inbup tentang Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) serta salat berjamaah tepat waktu bisa terwujud yang pada akhirnya akan menjadikan Sukabumi lebih baik ke depan,” jelasnya. Haji merupakan bagian dari rukun Islam. Haji adalah wajib bagi muslim yang mempunyai kesanggupan dan haji merupakan sebuah pelaksanaan dari berbagai rangkaian ibadah yang harus dilakukan. Karenanya, setiap jamaah haji diharuskan menjaga akhlak dan perbuatan dari mulai pra keberangkatan, selama di Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air. Pada hakikatnya, orang yang sedang menunaikan ibadah haji sedang menjalani penggemblengan akhlak. Sehingga bila ia benar-benar menjalani ibadah dengan baik, maka niscaya akan ada perubahan pada kepribadian dan perilakunya. ”Mudah-mudahan mereka bisa menjawab pemikiran visi-misi kita (Kabupaten Sukabumi, red) bagaimana kereligius dan kemandirian nanti itu bisa diimplementasikan ketika mereka kembali dari Tanah Suci ke Indonesia khususnya Sukabumi, itu yang paling penting,” harapnya. (hep/ade/ram/run)