berita-hari-ini

404 Jamaah Haji Kloter Pertama Diberangkatkan

Jumat, 27 Juli 2018 | 10:11 WIB

 METROPOLITAN - Sebanyak 404 jamaah haji asal Kabupaten Sukabumi diberangkatkan ke Tanah Suci. Pem­berangkatan tersebut secara resmi dilepas Bupati Sukabumi Marwan Ha­mami di Pusat Pengembangan Dakwah Islam, Jalan Palabuhanratu, Kecamatan Cikembar, Kamis (26/7). Dalam pelepasan tersebut, Marwan berharap para jamaah haji bisa mengimplementasikan pemahaman kereligiu­san mereka sepulangnya dari Tanah Suci untuk diterapkan di Kabupaten Sukabumi. “Ini kloter pertama kabupa­ten atau kloter 33. Sukabumi semuanya ada empat kloter dan kloter terakhir digabung dengan Bogor,” katanya. Marwan berpesan para jamaah ber­doa agar menjadi haji mabrur dan buktikan saat balik nanti. Karena ja­wabannya adalah bagaimana mereka bermanfaat bagi rakyat Sukabumi se­telah jadi haji. “Jadikan perjalanan ibadah ini memiliki makna buat diri masing-masing dan juga buat masy­arakat. Itu yang paling penting,” tegas­nya. Selain itu, Marwan meminta para jamaah haji memberi contoh terbaik di masyarakat dengan mendorong pe­raturan bupati (perbup) atau instruk­si bupati (inbup) dengan melakukan kegiatan sosial dan menjadi terdepan dalam berbagai kegiatan. Seperti mem­berikan zakat, saling membantu se­sama, saling berbagi dan salat berjamaah. ”Jadi perbup dan inbup tentang Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) serta salat berjamaah tepat waktu bisa terwujud yang pada akhirnya akan menjadikan Sukabumi lebih baik ke depan,” jelas­nya. Haji merupakan bagian dari rukun Islam. Haji adalah wajib bagi muslim yang mempunyai kesanggupan dan haji merupakan sebuah pelaksanaan dari berbagai rangkaian ibadah yang harus dilakukan. Karenanya, setiap jamaah haji diharuskan menjaga akhlak dan perbuatan dari mulai pra keber­angkatan, selama di Tanah Suci hing­ga kembali ke Tanah Air. Pada hakikatnya, orang yang sedang menunaikan ibadah haji sedang men­jalani penggemblengan akhlak. Se­hingga bila ia benar-benar menjalani ibadah dengan baik, maka niscaya akan ada perubahan pada kepribadian dan perilakunya. ”Mudah-mudahan me­reka bisa menjawab pemikiran visi-misi kita (Kabupaten Sukabumi, red) bagaimana kereligius dan kemandi­rian nanti itu bisa diimplementasikan ketika mereka kembali dari Tanah Suci ke Indonesia khususnya Suka­bumi, itu yang paling penting,” harap­nya. (hep/ade/ram/run)

Tags

Terkini