METROPOLITAN - Polres Sukabumi akhirnya menetapkan sopir bus PO Jakarta Wisata yang masuk jurang di Jalan Cikidang sebagai tersangka. Dari hasil pemeriksaan, Muhamad Adam ternyata tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk bus. Tersangka hanya memiliki SIM A untuk kendaraan biasa. SEBELUMNYA bus yang dikemudikan Adam masuk jurang di jalur Cikidang-Palabuhanratu, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (8/9). Dampaknya sebanyak 21 orang tewas dan 18 orang luka-luka. ”Adam sebenarnya hanya sebagai kernet, bukan sopir asli pada saat kejadian,” ujar Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi kepada wartawan di Mapolres Sukabumi, Palabuhanratu, Kamis (13/9). Hal itu berdasarkan keterangan saksi korban yang masih hidup. Korban menyebutkan, pada saat kejadian, tersangka Adam sebagai sopir. Informasi itu diperkuat dari hasil penyidikan yang menyebutkan masyarakat melihat dan menolong Adam ketika jatuh dari bus, namun tidak mau ditolong serta menghilang. Dari hasil pemeriksaan, jelas Nasriadi, Adam tidak mempunyai SIM untuk bus. Tersangka hanya memiliki SIM untuk mobil biasa dan baru bekerja selama dua bulan di PO bus wisata. ”Keterangan dari Adam, ia menggantikan sopir asli Jahidi karena mengantuk di jalur simpang TMC arah Cikidang,” katanya. Ia mengatakan, Adam mengaku belum pernah melintasi turunan leter S. Adam juga mengaku sadar bahwa turunan tersebut terjal hingga mencoba mengerem. Namun upayanya tidak berhasil hingga berniat mengarahkan kendaraannya ke tebing. Nahas, di dekat tebing terdapat motor sehingga bus tersebut masuk jurang. ”Keterangan tersebut baru dari sopir dan kami masih menunggu analisa Traffic Analis Accident (TAA) baik Korlantas Polri dan Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar. Nantinya akan tergambar situasi yang sebenarnya,” paparnya. Sebelumnya, sopir bus maut yang menewaskan 21 penumpang itu mendapat rujukan ke RS Bhayangkara Sukabumi. Tangan kanan Adam pun dioperasi di rumah sakit tersebut. Menurut pihak RS Bhayangkara, Adam menderita luka patah tangan kanan dan akan menjalani operasi. ”Pada saat datang, pasien dalam keadaan kesadaran penuh. Kondisi pendarahan sudah stabil. Saat diperiksa, dia mengalami patah tulang di lengan kanan atas dan siku,” kata Kepala RS Bhayangkara AKBP Muchamad Sofwan. Sofwan menuturkan, Adam sudah bisa berkomunikasi dengan baik. Ia ditemani sang istri saat dibawa ke RS Bhayangkara. ”Rencana akan menjalani operasi hari ini, namun karena kondisi HB rendah maka akan kita stabilkan dengan dua kantong darah. Dia ditemani istrinya sudah berada di ruang Tulip,” ungkapnya. Sementara itu, penanggung jawab IGD RS Bhayangkara Maria Ulfah Nasution mengatakan, pasien Adam akan menjalani pemulihan kondisi dengan transfusi darah. ”Secara keseluruhan baik, hari ini pasien puasa untuk persiapan operasi. Fisik stabil, kondisi bagus. Begitu masuk ke RS langsung kita puasain karena hari ini juga akan operasi,” pungkasnya. (kng/ade/mam/run)