METROPOLITAN - Penangkaran satwa burung elang yang terletak di Kampung Loji, Desa Loji, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi objek wisata baru yang banyak didatangi pengunjung. Keunikan tempat wisata yang dikelola Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) ini selain lokasinya berada di kaki gunung, tempat penangkaran burung pemangsa daging ini juga menawarkan nuansa alam asri hutan pinus. Lokasi penangkaran burung elang layak dijadikan alternatif wisata keluarga yang memiliki minat pencinta alam dan senang hiking atau naik gunung. Karena lokasinya tak jauh dari Kota Bogor, dengan jarak tempuh sekitar satu jam. Pasalnya, hewan-hewan yang ditangkar di Loji ini merupakan hasil kerja sama antara Balai TNGHS dan masyarakat. “Kami bisa kemping di tengah-tengah pepohonan pinus. Enaknya lagi di sini sudah disediakan tenda. Kalaupun tak ingin kemping, kita bisa santai menikmati suasana hutan pinus menggunakan hammock,” kata Solihin (37) warga Gunug Sindur, Kabupaten Bogor. Meski tak harus menginap, itu bisa mengajak anak berjalan kaki asyik sambil melihat pegunungan dan sungai dengan menembus kabut saat di pagi dan sore hari. Aksi hiking bisa hanya sampai area kemping. Dari parkiran sekitar 15-30 menit, cukup memancing keluarnya keringat. “Kalau masih kurang puas, kita bisa melanjut kan dengan berjalan kaki ke Curug Cibadak. Air terjunnya menjulang tinggi, pemandangannya juga cukup indah. Jalur sampai air terjun diwarnai dengan tanjakan tajam di beberapa titik. Sebelum sampai tujuan juga ada selingan lintasan jembatan kayu cukup menantang,” tandasnya. Sementara itu, Ahmad Joni, petugas TNGHS yang bertugas di penangkaran elang menuturkan, biasanya rombongan keluarga datang ke wilayahnya selain sebagai ajang wisata edukatif memperkenalkan satwa elang, juga untuk menghabiskan libur panjang. “Ya, di sini awalnya hanya sebagai penangkaran elang sebelum dilepasliarkan. Elangelang sitaan yang dipelihara ilegal memang tak bisa langsung dilepaskan, tapi harus dididik terlebih dahulu. Setelah itu baru dilepasliarkan agar siap bertahan hidup di alam bebasnya,” ujarnya. Dia menuturkan, jika hari biasa tempat penangkaran elang yang kini menjadi objek wisata edukatif itu selalu ramai dan banyak dikunjungi masyarakat, khususnya saat akhir pekan. (sin/suf)