METROPOLITAN – Sedikitnya 200 Perangkat Desa, Bunda Paud, Kader PAUD dari 10 Desa 4 Kecamatan diberikan pembekalan pendidikan keluarga 1.000 hari pertama kehidupan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi. Pembekalan di laksanakan di Aula Gedung PKK Kabupaten Sukabumi, Jum’at (05/10).
Kegiatan tersebut dilaksanakan Pemkab melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi yang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.
”Sosialisasi ini penting, dan pembekalan pendidikan keluarga 1.000 hari pertama kehidupan perlu dipahami oleh para pihak pemangku kepentingan,” kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami, saat ditemui usai pembukaan sosialisasi.
Menurut Marwan, yang melatar belakangi perlunya pendidikan keluarga pada 1.000 hari pertama kehidupan adalah adanya stunting.
”Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang salah satu sebab pokoknya adalah kekurangan gizi akut. Masalah gizi merupakan masalah yang kompleks, tidak semata-mata karena kurangnya asupan makanan,” terang Marwan. Di indonesia, lanjut Marwan, banyak faktor yang menjadi penyebab masalah gizi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
”Masalah gizi secara langsung dipengaruhi oleh faktor konsumsi makanan dan penyakit infeksi. Keduanya merupakan faktor yang saling mempengaruhi. Sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah ketersediaan dan pola konsumsi rumah tangga, kesehatan lingkungan dan pola asuh,” jelasnya.
Ditambahkan Marwan, daya beli yang cukup juga belum bisamencerminkan kecukupan asupan gizi anggota keluarga dalam rumah tangga tanpa pengetahuan terhadap makanan bergizi seimbang.
”Masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) inilah proses tumbuh kembang seorang anak dimulai. Orang tua memiliki peran penting untuk memberikan perawatan dan pengasuhan yang berkualitas.1000 hari pertama kehidupan dihitung sejak pembuahan sampai usia sekitar 2 bulan,” ungkapnya.
Marwan mengajak semua pihak untuk bekerjasama dalam mendukung terwujudnya gizi seimbang menuju bangsa sehat berprestasi dan percepatan perbaikan gizi 1000 HPK.
”Dengan upaya yang maksimal salah satunya melalui pendekatan keluarga, kita akan mampu mencapai hasil yang lebih baik di masa depan asalkan kita dengan sungguh - sungguh melakukannya” pungkasnya. (ade/mam)