METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi akan menanggung biaya pemulangan korban bencana asal Sukabumi di Palu, Sulawesi Tengah, agar bisa pulang ke kampung halamannya. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pemkot terhadap warganya yang terkena musibah di daerah lain.
Sekadar diketahui, ada enam warga Kota Sukabumi yang terdampak bencana di Kota Palu. Mereka berasal dari Kampung Cipelanggede, RT 02/12, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
Dari enam orang tersebut, satu di antaranya adalah Yoyom Yuliawati (70) yang tengah sakit. Yoyom masih tercatat sebagai warga Kota Sukabumi dan berada di Palu untuk menjenguk anaknya yang menikah dengan warga di sana. ”Barusan saya bertemu perwakilan keluarga untuk memastikan rencana pemulangan,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Pemkot Sukabumi juga akan menanggung biaya pemulangan keluarga dari Palu ke Sukabumi. Selain itu, pihaknya juga akan menjemput kepulangan langsung dari bandara. Rencananya pemulangan keenam anggota keluarga asal Sukabumi ini akan dilakukan pada 9 Oktober 2018.
Sebelumnya, Achmad Fahmi mendatangi rumah keluarga yang dikabarkan terdampak bencana di Palu, pada Minggu (30/9) lalu. Kedatangannya tersebut untuk memberi dukungan moril kepada keluarga dan berupaya membawanya kembali ke Sukabumi. ”Saya secara langsung datang untuk memberikan perhatian kepada keluarga,” akunya.
Untuk mengurus warga tersebut, ia mengaku telah meminta Dinas Sosial memantau warga Sukabumi yang terkena bencana di Palu dan Donggala. Hingga kini, baru ada satu warga Kota Sukabumi yang terdampak bencana di Sulawesi atas nama Yoyom. Sebab, lima warga lain yang awalnya warga Sukabumi dikabarkan telah pindah ke Palu.
Di sisi lain, tutur Fahmi, pemkot juga menggiatkan gerakan penggalangan dana kemanusian untuk korban bencana di Palu. Upaya ini ditujukan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di lingkungan Pemkot Sukabumi. Sementara untuk masyarakat hanya diimbau secara lisan. ”Kami juga menggelar doa bersama untuk para korban bencana di Palu dan Donggala,” ungkap Fahmi. (rep/mam/run)