berita-hari-ini

Minta SK Penugasan dan Tolak Uji Kompetensi

Jumat, 12 Oktober 2018 | 08:43 WIB

METROPOLITAN - Sebanyak 800 bidan harian lepas (honorer) yang tergabung dalam Forum Bidan Harian Lepas di Kabupaten Sukabumi mengancam akan mogok kerja dan menggelar aksi massa. Hal itu dilakukan jika Bupati Sukabumi Marwan Hamami tidak segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) penugasan. Wakil Ketua Forum Bidan Harian Lepas Erni Sundari mengaku bersama teman-te­mannya sudah mengabdi ber­tahun-tahun tapi tidak pernah mendapatkan SK. Ia juga menda­pat upah di bawah UMR dan tidak ada jaminan kesehatan. “Sekarang justru akan dising­kirkan. Kalau Bupati Marwan tidak segera bikin SK penugasan buat kami, kami akan mogok melayani,” tegas Erni. Para bidan harian lepas nekad melakukan aksi mogok dan aksi massa itu karena Pemerin­tah Kabupaten (Pemkab) Su­kabumi tidak pernah membe­rikan status kepegawaian yang jelas kepada para bidan ha­rian lepas. ”Bupati harus tang­gung jawab kalau kami mogok, kemudian angka kematian ibu melahirkan dan kematian anak meningkat. Tanggung jawab (pemkab, red) kalau gizi buruk merebak. Tanggung jawab ka­lau penyakit menular tidak teratasi,” tegas Erni. Ia menjelaskan, walaupun sudah mengabdi bertahun-tahun melayani kesehatan rakyat di pelosok desa-desa di Sukabumi, gaji yang diterima sangat kecil, tidak sesuai UMR Kabupaten Sukabumi. ”Kami juga menuntut penggajian sesuai UMR di Ka­bupaten Sukabumi dan dibay­arkan setiap bulan dengan tepat. Kami juga meminta adanya Tunjangan Hari Raya,” terangnya. Ia menceritakan selama ini pengabdian bidan harian lepas harus melayani desa-desa ter­pencil melewati perjalanan yang jauh dan sulit. Namun para bi­dan tidak mendapatkan hak jaminan kesehatan. ”Kami menuntut adanya jaminan kese­hatan bagi kami, karena saat bekerja tidak kecil kecelakaan kerja bagi kami,” katanya. Forum Bidan Harian Lepas juga meminta adanya keseta­raan beban kerja antara bidan harian lepas dengan bidan yang sudah Pegawai Negeri Sipil (PNS), termasuk dalam pelatihan-pelatihan. ”Ikutsertakan kami bidan harian lepas, karena yang terjun di lapangan kebanyakan bidan harian lepas,” tuturnya. Bukannya mendapatkan so­lusi atas persoalan bidan harian lepas, Pemkab Sukabumi saat ini malah berusaha menying­kirkan peran bidan harian lepas dengan melakukan uji kompe­tensi. ”Kami menolak dilakukan­nya uji kompetensi bagi bidan harian lepas yang akan berdam­pak pada pemangkasan bidan harian lepas yang sudah be­kerja bertahun-tahun selama ini,” tutupnya. (jur/els/run)

Tags

Terkini