berita-hari-ini

5.835 Penari Jipeng Pecahkan Rekor Dunia

Senin, 15 Oktober 2018 | 10:37 WIB

METROPOLITAN - Selama tiga hari, Geopark Ciletuh Festival (GCF) 2018 berlangsung meriah. Bahkan, penampilan 5.835 penari Jipeng dalam pembukaan festival ini memecahkan rekor dunia versi Record Holders Republic (RHR). Tari Jipeng dengan peserta terbanyak ini tercatat dalam kategori art and culture RHR. PENGUMUMAN rekor baru dunia ini disampaikan Vice President RHR Lia Mutisari di Lapangan Paninjoan, Geopark Ciletuh, Sukabumi. Awalnya, RHR mencatat jumlah peserta sebanyak 5.113 peserta. Namun jumlah itu bertambah saat para penari mulai beraksi. “Jum­lah bertambah karena saat para penari mulai beraksi, warga dan pengunjung ikutan menari. Karena mereka me­nari aktif sampai selesai, kita menyertakan mereka semua menjadi bagian dari peserta pemecah rekor,” katanya. Para peserta ini membawakan Tari Jipeng selama sepuluh menit. Peserta pemecah rekor ini terdiri dari beragam latar belakang, ada pelajar, maha­siswa hingga pejabat pemerin­tahan. Bupati Sukabumi Mar­wan Hamami, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat (Jabar) Ida Hernida, Wakil Men­teri Sekretaris Kabinet Ratin Nurdianti, Kepala Dinas Pari­wisata Kabupaten Sukabumi H Dana Budiman, juga tercatat sebagai peserta pemecah rekor. Menurut Deputi Bidang Peng­embangan Destinasi Pariwi­sata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman, Geopark Ciletuh sangat luar biasa. “Ini geopark yang luar biasa dan telah masuk 100 Calendar of Event Kementerian Pariwisata. Dan mudah-mudahan bisa masuk kembali ke Calendar of Event 2019. Tapi saya yakin bisa, karena yang sudah ditam­pilkan luar biasa,” kata Dadang yang hadir mewakili Menteri Pariwisata. Dadang menjelaskan ada be­berapa alasan mengapa festival ini masuk Calendar of Event Kementerian Pariwisata. “Yang pertama adalah statusnya. Ci­letuh sudah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, yang artinya nilainya sangat tinggi,” terangnya. Kedua adalah budaya Sunda yang disajikan. Festival Geopark Ciletuh sangat kental dengan budaya Sunda. Sebelum pem­bukaan hingga pemecahan rekor Tari Jipeng, nuansa Sun­da ditampilkan dengan ciamik. “Kekayaan ini tidak terbanta­hkan. Dan inilah yang mem­buat Festival Geopark Ciletuh masuk CoE,” tutur Dadang. Sedangkan Kepala Dinas Pa­riwisata Provinsi Jabar Ida Her­nida mengatakan, tahun ini Festival Geopark Ciletuh lebih banyak menyajikan wisata ad­venture. “Kegiatannya sangat padat karena ada 12 even yang digelar, sebagian besar adalah even adventure dan ini sekali­gus memperkenalkan dan memperlihatkan keindahan Ciletuh kepada pengunjung,” papar Ida. Sementara itu, Bupati Suka­bumi Marwan Hamami men­gungkapkan bahwa kegiatan CGF tahun ini merupakan penyelenggaraan yang keempat. Acara ini salah satu sarana mempromosikan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai destinasi wisata unggulan kelas dunia. Even CGF tahun ini juga sekaligus merupakan mo­mentum keberhasilan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu meraih UNESCO Global Geopark (UGG) pada April lalu. ”Even CGF juga salah satu upaya mendu­kung program pemberdayaan menuju kemandirian masyara­kat pariwisata, terutama untuk menghidupkan tingkat parti­sipasi dan inisiatif masyarakat dalam kegiatan-kegiatan geo­wisata, seni budaya, konser­vasi dan edukasi yang dapat menggerakkan sistem industri pariwisata sehingga akan me­ningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. Marwan menjelaskan, pembangunan dan peng­embangan pariwisata tidak terlepas dari tiga pelaku utama yaitu pemerintah, sektor swas­ta (industri) dan masyarakat. Menurutnya, tantangan ke depan adalah bagaimana po­tensi alam yang lengkap dan indah ini menjadi salah satu tujuan utama wisatawan Nu­santara maupun mancanegara. “Kendala kita tentu bukan ha­nya semata infrastruktur, te­tapi bagaimana daya tarik ini dikemas dalam sebuah even yang teragendakan dan bisa melengkapi keindahan alam yang kita miliki. Kita harus su­dah mulai berani merancang kegiatan-kegiatan atraktif yang mengundang dunia mengenal keindahan alam yang lengkap dan tidak dimiliki setiap daerah,” bebernya. Ia pun berharap dengan ada­nya even ini dapat menarik minat lebih banyak lagi wisa­tawan berbagai segmentasi. Sebab, Kabupaten Sukabumi terdapat spot-spot wisata yang wajib dikunjungi para wisata­wan yang tidak dimiliki daerah lain, kota/kabupaten di Jabar maupun di Indonesia. ”Festival ini tidak semata menampilkan keanekaragaman budaya dan atraksi wisata, tetapi juga dapat dimanfaatkan bagi mereka yang menyukai tantangan, penjela­jahan dan menguras adrenalin. Saya kira kegiatan semacam ini akan menjadi salah satu upaya promotif dan mampu mengundang semakin banyak lagi segmen wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Su­kabumi, khususnya Geopark Ciletuh-Palabuhanratu,” kata­nya. 182 Ikut Geo Trail Run Lomba lari Geo Trail Run menjadi salah satu rangkaian CGF 2018. Kepala Bidang Pro­mosi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi Asep Ruswanda mengatakan, Geo Trail Run adalah wisata lari lintas alam atau maraton dengan rute di titik-titik geo­site sekitar Panenjoan, Keca­matan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, sejauh 12 kilometer. ”Geo Trail Run maraton 12 km adalah rangkaian even yang pertama kali diselenggarakan pada CGF 4 2018 ini,” katanya. Asep menuturkan, lomba maraton ini diikuti 182 orang dan yang mencapai finis 70 orang. Ia berharap kegiatan ini terus berlanjut pada CGF se­lanjutnya. “Para peserta tidak hanya dari Sukabumi saja tapi ada juga dari Bandung, Cianjur, Bogor dan Depok,” ujarnya. Kepala Dispar Kabupaten Sukabumi Dana Budiman me­nambahkan, kegiatan Geo Trail Run ini adalah salah satu mu­atan lokal bentuk dukungan Pemkab Sukabumi pada ke­giatan CGF 4 2018 ini. Semen­tara salah seorang peserta asal Sukabumi, Agus, mengaku puas dan berharap Geo Trail Run terus dilaksanakan setiap tahunnya. ”Saya harap kegia­tan ini bisa dilaksanakan setiap tahun dengan rute yang ber­beda karena Kabupaten Suka­bumi masih banyak memiliki wisata keindahan alam yang luar biasa,” ungkapnya. Sedangkan hadiah yang akan diterima para peserta yaitu juara pertama mendapatkan Rp2,5 juta, juara kedua Rp2 juta dan juara ketiga Rp1,5 juta. Pelari yang finis paling cepat, Betmen Manurung dari Yon Armed 10 Sukaraja, juara kedua Nicky Ledy Pratama dari Yon Armed 05 Palasari Cipanas Cianjur dan untuk juara ketiga diraih Febtri Putra Zega dari Depok. (ade/els/run)

Tags

Terkini