JAKARTA - Kicauan Gustika Jusuf Hatta yang merupakan cucu dari wakil presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta telah menyedot perhatian masyarakat. Alumni King’s College London itu meradang kala sang kakek kandungnya disamakan dengan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno. Kejadian itu dipicu saat Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi mengunggah video yang dianggap melabeli sosok Bung Hatta dengan Sandiaga Uno. Video berdurasi semenit itu pun langsung viral di media sosial. Saat dikonfirmasi, Dahnil membantah bahwa dalam unggahannya itu berniat menyamakan sosok Sandiaga dengan Bung Hatta. Dia bilang, pemikiran-pemikiran yang mengarah ke sana dinilainya keliru. “Prinsipnya bukan karena kami ingin mempersamakan Bung Hatta dan Bang Sandi, itu keliru. Yang ada adalah bagaimana caranya Bang Sandiaga bisa meniru Bung Hatta,” kata Dahnil saat dihubungi JawaPos.com, Kamis (25/10). Sandiaga, menurut dia, justru ingin banyak belajar dengan pemikiran-pemikiran Bung Hatta. Sebab menurut dia, pemikiran ekonomi yang digelorakan oleh partner Soekarno itu dinilai sama dengan visi dan misinya di pilpres. “Karena sejak awal Bang Sandi ingin belajar banyak dan meneladani konsepsi juga pemikiran Bung Hatta sesuai dengan pemikiran ekonomi di konstitusi kita yaitu pasal 33 UUD 1945,” jelasnya. Oleh karena itu, Dahnil mendukung bila semangat Bung Hatta menjadi role model kepemimpinan di masa datang. Khususnya bagi para generasi muda masa depan. “Wajib sebagai anak muda meneladani pemikiran Bung Hatta. Prinsip prinsip hidup Bung Hatta. Artinya Bung Hatta dan tokoh tokoh lain seperti jenderal sudirman dan bung karno itu menjadi inspirasi kepemimpinan masa depan,” pungkasnya. Sebelumnya, unggahan video Dahnil diprotes keras oleh salah satu cucu Mohammad Hatta, Gustika Jusuf Hatta. Melalui akun twitter pribadinya @Gustika, dirinya meluapkan emosi lantaran sang kakek kandung disamakan dengan Sandiaga. “Untuk orang yang kesabarannya minus kayak gue gini denger kakek gue disamain sama sandiaga uno rasanya mau muntah. Hatta adalah Hatta, kamu adalah kamu. saya cucu Hatta, tetapi saya bukan bung Hatta,” kata Gustika pada Kamis (25/10). Dia juga memprotes nama sang Kakek selalu dilabeli oleh sosok orang lain setiap perhelatan pemilu demi pemilu. Apalagi, kata dia, banyak orang yang mengklaim juga tak kenal dengan Hatta. “Tidak kenal dengan Bung Hatta tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta. Tidak elok menggunakan nama beliau dan Eyang Karno demi kepentingan politik. I’m so done, setiap pilpres nama beliau digadai-gadai,” ungkapnya. Bahkan Gustika juga menegaskan, sosok Sandiaga tidak cocok disamakan dengan Bung Hatta. Sebab menurut dia, sang kakek merupakan tipe orang yang selalu memperbaharui pengetahuan setiap hari. Hal ini dinilainya berbanding terbalik dengan suami Nur Asia Uno tersebut. “Jadi tidak ada hal-hal yang keluar dari mulut (Hatta) adalah asbun. Tidak seperti Sandi yang tidak mau repot-repot mencari informasi peraturan (izin) memancing atau harga (bahan pokok) di pasar tradisional. Dia harus “dididik” oleh Susi Pudjiastuti, seorang menteri yang hanya lulusan sekolah menengah,” tuturnya Tak hanya itu, Gustika pun yakin bila sang Kakek kandung masih hidup, maka tidak akan mencoblos Prabowo-Sandi di pilpres 2019. Ia menilai paslon nomor urut 02 itu merupakan bagian dari kapitalisme. “Kalau datuk (Bung Hatta) masih ada, kenal dia, tidak akan beliau nyoblos kapitalis berbulu domba. Terlalu banyak idiot dalam politik Indonesia,” pungkasnya.
SUMBER : RADAR BOGOR