berita-hari-ini

Keluarga Bawa Potongan Rambut

Rabu, 31 Oktober 2018 | 10:42 WIB

METROPOLITAN - Keluarga para korban pesawat Lion Air JT 610 masih menunggu kepastian kabar anggota keluarganya. Salah satu keluarga yang menunggu kabar tersebut yakni keluarga Ruma Ramadhan (40). ”Dia (Ruma, red) naik pesawat Lion Air nahas itu sendirian, tidak bersama istrinya. Sampai Selasa pagi ini, kami belum mendapat kepastian bagaimana kondisinya. Ruma adalah adik kandung saya,” ungkap kakak korban, Dadang Sofyan Hadi, didampingi istrinya, Yanti. Dadang mengatakan, adiknya asli Kabupaten Su­kabumi. Ia tinggal di Kampung Cipanggulaan, RT 09/03, Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda. Pada Senin (29/10) itu, Ruma bertolak ke Pangkalpinang karena mendapat tugas dari tem­patnya bekerja. Dia mening­galkan seorang istri dan tiga anaknya. “Kami sudah menda­patkan telepon dari perusa­haan dia bekerja dan dari maskapai Lion Air,” jelasnya. Keluarga pun masih menunggu jenazah korban yang masih diidentifikasi. Rencananya, korban akan disemayamkan di tempat kelahirannya. Keluarga sudah membawa potongan rambut ibunda korban dan anak pertamanya untuk tes DNA di RS Polri Kramat Jati. ”Ibu nggak bisa berangkat (ke Jakarta, red) karena masih sakit. Perwakilan keluarga, termasuk kakaknya, membawa potongan rambut ibu dan anak pertama. Saat ini kami hanya memantau informasi dari televisi. Setiap perkembangan, keluarga saling memberikan kabar. Kondisi Ruma, kami belum tahu,” tutur Yanti. Ia berharap ada mukjizat dari Allah sehingga adiknya ditemukan selamat. “Kalaupun sudah meninggal, kami berha­rap jasadnya utuh. Itu saja do­anya dari kami sebagai kelu­arga,” katanya. Selain Ruma Ramadhan, satu korban lainnya adalah Firmansyah Akbar. Ia satu dari 20 pegawai jajaran Kemen­terian Keuangan RI yang jadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, asal Su­kabumi. Keluarga Firmansyah Akbar tinggal di Jalan Kadu­dampit, RT 17/03, Gang Masjid, Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Firmansyah Akbar saat ini bertugas sebagai kepala Seksi Penagihan di KPP Pratama Pangkalpinang. Saat kejadian, korban bersama rekan-rekan­nya berencana pulang untuk kembali bertugas setelah men­ghadiri peringatan Hari Kemen­terian Keuangan. (jck/ade/els/run)

Tags

Terkini