METROPOLITAN - Puluhan rumah warga di desa pasawahan dan tenjoayu kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, kembali terendam banjir luapan Kali Cibeber. Peristiwa tersebut terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur Cicurug dan sekitarnya sejak sore pada Sabtu (10/11) lalu. Banjir hingga sekitar satu meter lebih. Debit air di Kali Cibeber yang tinggi hingga meluap membuat sejumpah rumah warga yang tinggal di pinggir kali di Kampung Sindangpalay, RT 07/06, Desa Pasawahan, dan Kampung Cibebergirang, RT 01/04, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, terendam. ”Kami sudah mengusulkan pemerintah mengubah lubang jembatan ini diperbesar supaya jalan air ketika hujan tidak tertahan dan mengakibatkan banjir,” kata warga setempat, Rudi Rudianto, kemarin. Banjir seperti ini sering terjadi, namun hingga kini belum ada perhatian dari pemerintah untuk mengubah lubang jembatan tersebut. ”Setiap hujan, kami selalu waswas khawatir air kali ini meluap pasti banjir. Seperti yang dilihat,” ujarnya. Sementara itu, pascabanjir tersebut membuat jebol tembok kali Kampung Pamoyanan di RT 04/02, Kelurahan Cicurug. Selain itu, tumpukan sampah yang tertahan di bawah jembatan darurat yang dibuat untuk akses kendaraan proyek trek ganda PT KAI di Kampung Pamoyanan, sedang dibersihkan sejumlah pekerja proyek. ”Kalau tak dibersihkan, lama-lama semakin banyak dan pasti semakin sulit untuk membersihkan,” ujar salah seorang pekerja, Sidik. Bukan hanya sampah yang hanyut terbawa arus air saat hujan deras tertahan di bawah jembatan ini, melainkan batang kayu, bambu bahkan kayu ukuran besar. Ia mengaku dapat tugas dari petugas proyek untuk membersihkan tumpukan sampah yang ada di bawah jembatan proyek trek ganda. (kng/ els/run)